#TagurKe-111

Semangat Reva (3)

Oleh: Chalidah Melvi

Selanjutnya, aku masih berusaha mencari tahu obat yang pas untuk Reva. Sementara untuk luka luarnya, sudah kuteteskan sebelumnya dengan obat tetes yang menang ada di lemari obatku. Setelahnya Reva kembali terlelao. Selama tiga hari tidur di atas kursi tamu, Reva tidur metingkuk, mungkin menahan denam tubuhnya. Tak lupa kubelai bulunya agar Ia merasa nyaman, tubuhnya pun kuselimuti dengan kain .Awalnya Ia menggeluat, tetapi setelah kubelai -belai tenang dan tak lama Reva kembali tertidur.

Esok hari, Reva terbangun cepat. Suara meongnya pelan seolah memberi isyarat, agar aku segera mencek suhu tubuhnya dan benar saja, badannya makin panas. Langsung kuberi air minum hangat, agar tidak dehidrasi.

Dalam kekalutan melihat kondisi Reva. Akhirnya, aku teringat anak muridku dulu yang kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan, namanya Raja., Dia baru saja menyelesaikan kuluah Strata 1 nya menjadi Sarjana Kedokteran (S.Ked). Aku pun menghubungi ibunya, yang kebetulan temanku juga. Dari kabar sang mana menjekasjan bahwa Raja masih dalam perjalansn pulang ke Tanjungbalai. Pucuk dicinta ulam pun tiba, alhamdulillah , aku bersyukur , ada yang bisa membantu kesembuhsn Reva.

Esok malamnya, setelah dihubungi sebelumnya. Raja, berkunjung ke rumahku, untuk melihat kondisi Reva secara langsung. Raja pun memetika dengan seksama. Diagnosa Raja, bahwa Reva harus dioperasi karena kondisi luka luarnya sudah mulai bengkak.

Mendengar mau dioperasi, tebtu aku terkejut sesaat. "Hah dioperasi? Gak ada cara lain, nak?" tanyaku oada Raja. "Itu jalan satu+satunya agar Reva bisa kembali sembuh, Bu." jawab Raja Aku tak sanggup jika kucing kesayanganku itu nanti dibius , dibelah kulut luarnya.. Aduh membayangjkan saja tak sanggup . Janganlah..

Aku menyarankan agar diberi obat yang sebenarnya dulu untuk sakit yang sedang diderita Reva. Oleh Raja, langsung mengiyakan permintaanku.

Malam harinya Raja kembali datang. Kali ini, Raja sudah membawa obat-obatan yang sudah diresep dari apotik untuk Reva. Selain obat, juga ada makanan khusus untuk kucing .agak lunak yang bisa dimakan Reva. Sebelum makan, ada aturan makan obat sebelum makan. Dengan bantuan spit , obat syrup untik Reva dimasukkan ke mulutnya. Awalnya Ua, merasa betontak kaget, karrna obat yang diberiksn. Untungnya obatnya manis, jafi Reva seperti menikmati manisnya syruo untuknya.

Setelah beberaoa jenis obat dimadukkan ke tubuhnya. Sesuai aturan waktu, sekanjutnyya Reva diberi makan. Semuanya melalui spit . Karena kindisi Reva sangat lemah. Jadi harus pekan dan sabar memberinya.

Usai makan , Reva dibersihkan. Raja begitu telaten membersihkan Reva. Sambil membersihjan saya bertanya keoada Raha. Selama kuliah di kedokteran hewan, apa tantangan yang dirasajan. Raja tersenyum, kemuduan Dua spontan menjawab, " Ketika mengobati harimau, Bu." katanya. "Wah berani Raja ya?" tanyaku lagi "Ya, harus berani Bu," kata Raja lagi. Saya pun mengangguk-angguk memberii jempol padanya.

Usai Reva dibersihkan Reva pun dimasukkan ke kandang yang sudah disiapkan sebelumnya untuk zIa bisa tidur dengan nyaman.. Aku bersyikur , melalui Raja afa obat uang sesuai untuk Reva.

Oita aku pun diajari Raja bagaimna cara memberi obat umtuk Reva. Dan langsung kuoraktikkan makam itu, agar besok aku mudah memberinya majan dan obat. Karena Raja juga ada urusan lain besok. Tetapi Raja juga intens akan mencek keadaan Reva.

Malam itu Reva pun tidur dengan nyenyak..

Keesokan harinya...

Tanbe, 17 Desember 2022