Muara Suci Ramadhan
Kata kata ini tertulis
Mengalir
Seperri air sungai
Dingin bening sejuk
Rasanya seperti menuju muara yang terus menuju kelaut
Aku rindu Ramadhan yang telah lalu
Rindu senda gurau bersama ayah ibu
Rindu harumnya mqsakan ibu
Tapi semua hanya kenangan
Yang tak lagi dapat tersampaikan
Ramadhan yang tak sama lagi bagiku
Rindu itu masih menyiksa dan terus tersisa
Entah sampai kapan tak tau apakah dapat terhapus masa
Kini Ramadhan tak lagi sama
Aku hanya menunggu sepi diaepertiga malam
Seperti dawai merdu berteman pelangi
Yqng datangnya hanya sekejap
swhabis hujan dan akan melewati malam
semua hanya dapat kurangkul dalam genangan rindu
Karena takdirku susah tertulis di langit malam
Ku syukuri ku ningmati ku jalani
Hingga entah kapan hingga waktuku juga akan tiba
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar