Sepatu Adinda Gambar Daun Singkong 3

Catur Ratna

Tantangan Hari Ke - 29

#Tantangan Gurusiana

Cerita tentang judul diatas diambil dari sinetron,Preman Pensiun. Salah satu sinetron favorit kami saat menemani makan sahur. Bayangan kita dilihat dari kata preman pastilah seram. Tapi kenyataannya tidak.

Banyak pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut. Sepenggal cerita tentang Kang Mus yang dilihat sangar karena pensiunan preman, tapi kenyataannya tidak. Apalagi jika berhadapan langsung dengan emak, mertua Kang Mus.

Kang Mus menjadi lembut dan patuh serta sangat menghormati emak. Dapat menjadi contoh hormat anak kepada orang tua. Selalu mengutamakan kepentingan Emak.

Emak yang minta dibelikan sepatu Adinda nomor 38 gambar daun singkong 3 dengan harga 1,5 juta. Sepatu yang akan dipakai untuk bermain badminton dengan Sudi Susanti. Kalau yang merk Adidas kemungkinan mudah dicari, tapi emak mintanya merk Adinda. Itulah yang membikin Kang Mus pusing karena sepatu yang diminta emak susah dicari dan harganya mahal, sedangkan usaha kecimpringnya lagi sepi.

Tiap hari emak menagih sepatu tersebut, sehingga Kang Mus tambah semakin pusing. Akhirnya Kang Mus bilang Ujang anak buahnya, untuk membelikan sepatu Adinda nomor 38 gambar daun singkong 3 yang abal-abal lebih murah daripada Emak menagih terus tiap hari.

Akhirnya Si Ujang mendapat sepatu tersebut, dan dikasihkan sama Kang Mus.

Sepatu Adinda nomor 38 gambar daun singkong 3 diberikan kepada emak, olehnya dibuka kardus isi sepatu tersebut.

Bagaimana ekspresi emak melihat isi sepatu tersebut?

Emak marah, karena mengetahui bahwa sepatu Adinda nomor 38 gambar daun singkong 3 adalah abal-abal.

Emak bilang, berdosa jika membeli barang yang abal-abal.

Akhirnya diperintahlah Kang Mus untuk membuang sepatu tersebut.

Emak memang benar, jika kita membeli barang yang abal-abal atau tiruan berarti membohongi dan mengambil hak orang lain.

Emak memang luar biasa.

Kalinyamatan, 9 Mei 2020