#Tagur 41

Monumen Tiga Wanita Pejuang dibangun sebagai pengganti bangunan sebelumnya yang berupa air mancur, tepatnya di Bundaran Ngabul. Monumen tersebut diresmikan tahun 2016 dan menjadi salah satu icon Wisata di Jepara.

Pada Monumen ada Tiga Patung Wanita, antara lain Ratu Shima sedang mengangkat senjata (Sang pembeda dengan keadilannya), Ratu Kalinyamat sedang menanah (Sang srikandi dengan patriotisme), dan RA Kartini sedang membaca buku (Sang pencerah dengan pelita Ilmu dan pembuka tabir harkat kaum wanita).

Filosofi monumen Tiga Wanita ini adalah sebuah tokoh yang memegang senjata / keris serta menghadap keatas yaitu Ratu Shima sebagai simbol kejujuran dan keadilan. Tokoh yang memegang busur panah yaitu Ratu Kalinyamat sebagai simbol keberanian dan keteguhan prinsip. Sedangkan tokoh yang membawa buku yaitu RA Kartini sebagai simbol pencerahan menuju kemakmuran.

Patung-patung tersebut menghadap ke arah yang berbeda. Ratu Shima menghadap ke arah Kecamatan Keling karena dahulu sebagai pusat Kerajaan Kalijangga yang dipimpinnya. Ratu Kalinyamat menghadap ke arah Desa Mantingan yang dahulu sebagai pusat Kerajaan Kalinyamat. Sementara patung Kartini, menghadap ke arah Kecamatan Mayong, karena sebagai tempat kelahiran pejuang emansipasi wanita tersebut.

Pada monumen tersebut juga ada selendang yang membentang, itu merupakan simbol rangkaian Sejarah perjalanan ketiga tokoh tersebut dalam memperjuangkan prinsip memakmurkan rakyatnya. Dibawah patung Tiga Wanita terdapat relief teratai sebagai simbol kesucian serta ketulusan dalam mengembangkan ilmu-imunya.

Bila kalian sedang melancong ke Jepara, jangan lupa berhenti di Bundaran ngabul, untuk berpoto di Monumen Tiga Wanita Pejuang.

**Catur R**

Kalinyamatan, 21 Mei 2020