Tarling dalam Hamparan Waktu (Tantangan Menulis 365 Hari Gurusiana, Hari ke-43)
Banyaknya seni daerah di Indonesia tidak akan terhitung jumlahnya. Dari Sabang hingga Merauke, tatanan desa, kecamatan, kabupaten/kota, sampai provinsi, memiliki kesenian daerah sebagai ciri khas daerah tersebut. Bahkan, satu desa atau kecamatan saja bisa memiliki seni daerah lebih dari satu jumlahnya. Betapa kaya negara kita ini akan potensi dan ragam budaya.
Mari sejenak kita tengok seni daerah dari Jawa Barat, misalnya Tari Jaipong. Tari dengan ciri khas gerakan sensual, dramatik, dan atraktif ini, dikenal hingga ke mancanegara. Sendratari Ramayana yang pertama kali dipentaskan di Prambanan, mempunyai ciri-ciri romantis, mendayu-dayu, dan elegan, juga telah melanglang buana karena namanya mampu berkibar di antara seni yang mendunia. Tari Kecak dari Bali, mampu mengidentikkan nama Provinsi Bali dengan tari tersebut di mata dunia. Pantas saja kalau Indonesia dijadikan negara tujuan wisata oleh turis domestik dan asing, dengan kekayaan kesenian dan budaya sebagai daya tarik.
Ragam budaya Indonesia, salah satunya berwujud kesenian, kelanggengan keberadaannya bergantung kepada kesadaran sang pemiliknya. Pewarisan kesenian atau budaya dari generasi kepada generasi berikutnya wajib diagendakan dan dilaksanakan. Bila tidak, kepunahan akan segera menghadang. Nama atau sejarah saja yang akan tertinggal sebagai jejak bahwa kesenian atau budaya itu diakui akan keberadaannya.
Membahas tentang kesenian daerah, Tarling (itar lan suling), dalam bahasa Indonesia berarti ‘gitar dan suling’, adalah salah satunya. Kesenian daerah ini tumbuh dan berkembang di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Lagu-lagu ‘dermayonan’ yang diiringi gamelan adalah wujud asal mula kesenian ini, pertama kali muncul ke permukaan sebagai kesenian rakyat Indramayu. Setelah itu, sekitar tahun 1930, gitar dan suling melengkapi harmonisasi musik ‘dermayonan’. Gitar dan suling inilah yang lebih melekat di hati masyarakat penikmat kesenian. Tarling begitu pesat berkembang dan melekat serta menghipnotis rakyat Indramayu, khususnya.
Seiring laju perkembangan alat musik dan teknologi serta minat bermusik masyarakat, Tarling mendapat pengaruh akan hal itu. Suguhan musik kemudian dikolaborasikan dengan drama membentuk alur sebuah cerita. Grup Tarling sangat menjamur, bersaing mendapatkan tempat di hati penggemarnya.
Pelaku kesenian atau artis Tarling di Indramayu, misalnya Hj. Dariah. Kualitas olah vokal sinden Tarling yang satu itu, tidak diragukan lagi. Nama beliau terukir layaknya prasasti di hati rakyat Indramayu. Alunan suaranya yang tinggi melengking, membuat penggemarnya tak bisa melupakan tokoh legendaris itu, hingga sekarang. Nama-nama lainnya yang mengokohkan Tarling sebagai kesenian yang berada pada puncak tertinggi yaitu Carinih, Jayana, Yayah Kamsiyah, Dadang Darniyah dan lain-lain. Sedangkan di Cirebon, muncul nama Uci Sanusi, kemudian disusul oleh kehadiran tokoh Tarling yang fenomenal, yaitu Abdul Ajib.
Saat ini, Tarling juga menerima kehadiran alat musik berteknologi yaitu ‘organ’. Atas dasar mengikuti perkembangan zaman agar tidak terlindas arus globalisasi, kesenian Tarling menerima perubahan itu. Sebagai kesenian milik rakyat, Tarling mengikuti kecondongan minat musik masyarakat. Akan tetapi, tentu saja tarling tidak menghilangkan jati diri yang sesungguhnya. Gitar dan suling yang membalut lagu-lagu ‘dermayonan’ masih bisa kita nikmati alunannya pada setiap pagelaran Tarling.
Pupuklah terus kesenian milik daerah masing-masing. Apabila tidak ada yang peduli akan perkembangan dan kelestarian seni daerah, tunggu kemusnahan akan menjemput. Tidak ada nilai yang lebih baik antara satu kesenian daerah dengan kesenian daerah lainnya. Hal yang lebih baik adalah melestarikan keberadaannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya Bu, sekarang kesenian tarling sudah mulai sedikit tergeser dengan jenis hiburan organ tunggal. Para penyanyi nya sangat laris dan bisa mengangkat gengsi tuan rumah yang punya hajat yang memanggilnya untuk menghibur masyarakat dan tamu undangan di rumahnya.