Cahaya Daeng Bulan

Cahaya Daeng Bulan Lahir di Tanuntung kec. Herlang Kab. Bulukumba pada 13 Mei 1978. Pendidikan SD, SMP, SMA di Bulukumba. S1 di UNM Makassar.S2 di Universitas ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Revolusi Mental  Versi Alam
Bantuan AGSI SULSEL untuk korban Bencana Gempa Bumi di Sulawesi Barat

Revolusi Mental Versi Alam

Revolusi mental menjadi fokus tujuan pembangunan sumber daya manusia belakangan ini. Promosi promosi pendidikan hingga promosi politik menjadikan titik tumpunya pada tema yang hampir sama. "Revolusi Mental", "Revolusi Akhlak" atau revolusi-revolusi lainnya yang setara dengan itu.

Menilik ke belakang, istilah revolusi mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo saat kampanye politiknya saat menuju kursi RI-1 2014 silam. Jika berhitung sekarang berarti sudah lebih dari satu periode pemerintahannya. Diteruskan pada kebijakan menterinya. Terutama menteri pendidikan. Berbagai tindakan penekanan yang diambil untuk revolusi mental. Pembinaan ekstrakurikuler pramuka, pendidikan karakter, membudayakan literasi hingga perubahan kuikulum yang alih-alih dapat merevolusi mental peserta didik sebagai modal dasar pembangunan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.

Ada hasil?

Iya. Mungkin ada. Saya juga tidak terlalu yakin dengan hal ini. Pembiasaan-pembiasaan baik yang rencananya akan di berlakukan kepada peserta didik sebagai generasi penerus, rupanya terhalang oleh pandemi COVID-19. Diperparah oleh serbuan teknologi. Ketersediaan game-game online yang saya yakini merusak mental dan akhlak generasi kita.

Ragam formula pun diuji cobakan dalam dunia pendidikan untuk merevolusi mental tersebut. Para pakar pendidikan seolah berlomba untuk mendapatkan cara terbaik. Penelitian demi penelitian dilakukan. Aneka lomba pun diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan sebagai ajang berbagi praktik baik pengajaran dan pendidikan yang dapat merevolusi mental itu.

Ada hasil?

Iya. Mungkin ada. Saya masih sangsi untuk sebuah pencapaian yang maksimal.

Tahun 2021.

Tahun pengharapan yang besar untuk sebuah pencapaian tujuan.

Januari.

Revolusi mental ternoda dengan penembakan 6 orang aktivis FPI. Nyawa yang hakikatnya milik Allah. Mestinya diberikan dan diambil oleh Allah. Tercabut paksa di tangan manusia lain. Tanpa pengadilan dan pembelaan.

Udara bergolak. Menjatuhkan burung besi ke dalam lautan di Kepulauan seribu. Ratusan bahkan mungkin ribuan hati yang pedih. Teriris sakit ditinggalkan orang-orang terkasihnya dalam kondisi yang tidak lagi utuh.

Bumi menangis. Air matanya tidak dapat terbendung menjadi bencana banjir di mana- mana. Jutaan jiwa terdampak. Kedinginan, kelaparan menjadi ancaman yang nyata di depan mata.

Bumi bergetar. Meluluh lantakkan bangunan- bangunan mewah yang bertahun- tahun dirintis oleh manusia dalam hitungan detik. Ratusan nyawa melayang. Ribuan luka yang tercipta. Tak terhitung air mata yang tumpah membersamai duka itu.

Tanah menggeliat. Menggeser benda apapun yang ada di atasnya. Rumah yang sebelumnya nyaman untuk ditempati. Bercanda, bergurau membagi bahagia bersama keluarga menjadi tempat yang menakutkan bagi pemiliknya.

Pasak-pasak bumi goyah. Memuntahkan isi perutnya yang panas secara massal. Lahar panas keluar. Debu beterbangan. Seolah siap menyerang siapa dan apa saja yang ada di depannya. Mengusik ketenangan jiwa-jiwa yang selama ini hidup berdampingan dengannya.

Langitpun marah. Melemparkan sebagian partikelnya ke bumi.Walau tak melukai secara nyata, tetapi tidak terelakkan ada rasa was-was dengan kemarahan itu.

Ulama yang mungkin do'anya lebih afdhol pun satu persatu menemui keharibaannya. Beranjak pergi menghadap Tuhannya. Menyisakan keinginan yang belum tersampaikan.

Januari telah beranjak pergi. Meninggalkan kisah- kisah tragis dan pedih. Apakah itu bencana?

Iya. Semua itu adalah bencana. Teguran kepada kita yang mungkin tidak menampakkan hasil maksimal tentang revolusi mental dan akhlak meski ribuan teori sudah terkaji dan diterapkan. Alam mungkin bosan dan memutuskan untuk ambil bagian dalam proses itu.

Lihatlah, seberapa besar empati dan simpati dari saudara- saudara di seluruh penjuru Indonesia. Tua, muda, laki- laki dan perempuan. Bahu membahu untuk menolong meringankan beban saudara- saudara kita yang tertimpa bencana. Moril dan materil. Semua diberikan. Berlomba mengambil andil sesuai kemampuan masing-masing.

Inilah revolusi mental dan revolusi akhlak yang nyata. Tanpa teori, tanpa pengkajian. Bergerak dari nurani manusiawi yang sesungguhnya dimiliki oleh tiap-tiap manusia yang berakal sehat.

Februari menghampiri.

Andai boleh saya meminta. Berdoa kepada Allah sang pemilik alam dan isinya. Cukuplah kisah di Januari menjadi pemantik revolusi mental dan akhlak. Pembangun kesadaran akan kebersamaan dan kepedulian. Pengingat akan pembeda haq dan yang bathil.

Andai boleh saya berharap. Ujian demi ujian di Januari menjadi langkah untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada-Nya. Membekas dan menapak dalam relung hati terdalam. Menjadi penentu arah kemudi kehidupan kita di masa yang akan datang.

Biarkan alam terlelap tenang dalam tidur dan mimpi indah. Jangan usik oleh birahi- birahi serakah. Karena bangunnya alam, menjadi ancaman bagi manusia.

Bijaksana memanfaatkan alam, agar ketentraman dapat tercipta menuju bangsa yang "Baldatun Toyyibatun wa Robbun Ghofur".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

02 Feb
Balas

Mantap bun revolusi mental dengan musibah alam membuat kita semua menyadari ini kehendak yang kuasa

02 Feb
Balas

Trima kasih atas atensinya. Begini cara penulis menyemangati penulis lain. Memotivasi baik meskipun tulisan yang tersaji sangat sederhana

02 Feb
Balas

Trima kasih atas atensinya. Begini cara penulis menyemangati penulis lain. Memotivasi baik meskipun tulisan yang tersaji sangat sederhana

02 Feb
Balas

Panjang dan lebar, semoga 2021 ada revolusi berarti

02 Feb
Balas

Ulasan yang keren,bunda. Sukses selalu. Aamiin

02 Feb
Balas

Saluuuttt.... Kalimatnya membuat penasaran untuk trus membacanya hingga tuntas.... Setuju sekali... Biarkan alam terlelap dalam mimpinya yang indah... Jangan usil dengan keserakahan kita yang akan berbalik ke kita juga....

02 Feb
Balas

Saluuuttt.... Kalimatnya membuat penasaran untuk trus membacanya hingga tuntas.... Setuju sekali... Biarkan alam terlelap dalam mimpinya yang indah... Jangan usik dengan keserakahan kita yang akan berbalik ke kita juga....

02 Feb
Balas



search

New Post