Penghargaan sebagai sosok yang inovatif peningkatan kesejahteraan yang baru saja diterima. Bukanlah kebanggaan. Melainkan sebuah tamparan yang keras. Pemberian awards sudah yang  ke -26 tahun dilakukan. Andaikan dia seorang gadis. Saat ini, menjadi gadis yang mapan dan sudah siap lahir batin dipersunting oleh siapapun yang menjadi lelaki pilihannya. Tapi yang terjadi? Pemghargaan diberikan kepada orang yang akhirnya ditangkap korupsi dana covid. Oh my God!! Atau kemarin saat penghargaan itu diberikan, beliau masih jujur. Setelah menerima baru memikirkan untuk korupsi?? Kalau seperti ini, artinya penghargaan itu dijadikan tameng untuk melindungi kejahatan yang dilakukan?

Kasihan sekali

Bukan cuma wajah si koruptor yang tercoreng. Tetapi pemberi penghargaan berupa award pun mestinya  dipertanyakan kapasitasnya. Asal saja bukan karena pesanan.

Karena kalau di negeri antah berantah penghargaan, kedudukan, pangkat dan jabatan terkadang di jatah seperti pembagian jatah nasi kuning sarapan siswa SD. Yang isinya paha atau dada ayam, sebisa mungkin jadi jatah anak guru, atau sepupunya anak guru. Ponakannya juga boleh. 

Tapi kalau di negeriku. Ndak mungkin lah. Toh semua dilakukan serba transparan kok.  Sampai yang terima award ditangkap dengan uang berkoper-koper itu karena baru saja terkena godaan syaitan yang  terkutuk. Habis doa habib tak lagi manjur. akibat tidak konsentrasi saat do'a karena setiap mau khusyuk doa pintu depannya selalu diketuk para penyidik yang membawa surat panggilan ke pengadilan. Wallohu a'lam bishshowaf🙈