Duka Ibu Pertiwi
Tantangan Hari ke-583
#TantanganGurusiana-2
~~
Tujuh puluh enam tahun
Memang sudah tidak muda lagi
Harusnya rakyatnya makin sejahtera
Namun sayang
Semua sirna hanya angan belaka
#
Ibu pertiwi
Anakmu berduka
Sebagaimana dukamu dulu
Mereka hanya melihat tapi tak berdaya
Harta kekayaan yang ibu pertiwi titipkan
Sekarang dikuasai oleh mereka wna
#
Dukamu Ibu pertiwi
Anakmu bertanya namun tak berjawab
Inikah makna merdeka
Yang dulu ibu pertiwi ceritakan
#
Ibu pertiwi
Duka ini entah sampai berapa lama
Anakmu sudah tidak kuat lagi
Bertahan entah sampai kapan
Melawan sudah dicoba
Lalu apa yang anakmu dapatkan
Tembakan dan gas air mata
#
Dukamu ibu pertiwi
Entah sampai kapan anakmu bertahan
Tanah yang dulu ibu miliki
Sekarang telah berpindah tangan
Kami hanya bisa menangis
Meratapi ketidakberdayaan
Melawan sudah dilakukan
Lalu semua berurai air mata
#
Ibu pertiwi
Maafkan kami yang tak mampu menjaga
Apa yang dulu engkau bangga
Kini hilang sirna entah tinggal berapa
Pengkhianat merampas semua
Dan anakmu hanya menunggu akankah bersisa
Atau semua musnah tanpa bekas
Ibu pertiwi
Maafkan kami
~~
~ Pojok Desa Dusun Kota Kampus, 180821 ~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu
Puisi duka ibu pertiwi nan mengharukan.Semoga duka lekas sirna.Salam bahagia buat Mas Burhan.
Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu
puisi dari seorang nasionalis sejati. amazing pak Buhan
Terima kasih banyak atas apresiasinya mas.. Sukses selalu
Semua berduka.. semoga segera bahagia itu hadir. Sehat dan sukses selalu Pujangga
Aamiin. Terimo kasih banyak Uni.. Sukses selalu
Sedih banget, semoga ibu pertiwi segera membaik ya Pak dan salam sukses
Terima kasih banyak mbak Ai.. Sukses selalu
Tetap semangat baarakallaahu fiik Abang Burhani
Terima kasih banyak mas.. Sukses selalu
Sedih bacanya.. Bagus puisinya bun. Barakallah
Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu
Mantap, Pak Burhani. Salam sukses selalu.
Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu
Kita anak negeri yang selemah-lemabnya iman, doa.
Hatur nuhun teh... Semoga semua segera berakhir... Aamiin... Sukses selalu
Kita hanya bisa meratapi keadaan ini. Bagaimana dengan anak cucu kita nanti. Lalu, salah siapa? Entahlah... Yang jelas semua kebijakan selalu ada pembenaran melaksanakannya. Sukses selalu Pak Burhani.
Terima kasih banyak mas... Sukses selalu
Puisi ungkapan rasa duka anak negeri. Semoga ke depan makin baik, dan ibu pertiwi bisa tersenyum kembali. Salam sukses, Pak.
Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu
Puisi yang bagus bung Hans, keprihatinan anak bangsa, salam sukses selalu
Terima kasih banyak mas.. Sukses selalu
Sedih..., Bangkitlah wahai Ibu Pertiwi. Bangkitlah wahai anak bangsa! Selamatkan bumi Pertiwi. Keren Pak! Salam sehat selalu.
Terimo kasih banyak Uni.. Sukses selalu
Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati, air matanya berlinang, 'mas intan yang ... Salam sehat selalu.
Hatur nuhun kang mas.. Sukses selalu
puisi yang keren tentang anak negeri yang selalu menunggu hakekat kemerdekaan sesungguhnya. sukses selalu pak Burhani
Terima kasih banyak mas Thanil.. Sukses selalu
Dan anakmu hanya menunggu akankah bersisa. Semangat Pak Burhani. Semoga kedepan lebih baik
Terima kasih banyak mas.. Sukses selalu
Barakallah sangat keren.sukses selalu Pak
Terima kasih banyak buk Baiq.. Sukses selalu