Takziah
Tantangan Hari ke-991
#TantanganGurusiana-3
~
Ditengah kesibukan, tak lupa menyempatkan diri hadir ke rumah duka. Saat hari rabu, kita melayat ke rumah duka, turut berdukacita atas berpulangnya mertua dari salah seorang rekan kerja/pendidik, selain berkunjung sebagai bentuk empati dari keluarga besar , tentu saja merupakan anjuran agama. Bahwa berkunjung ke rumah duka, ziarah ke makam, dan lain sebagainya, merupakan salah satu cara bagi kita untuk ingat akan kematian.
Belum berselang lama, tepat setelah shalat subuh kembali pesan masuk melalui whatsapp, bahwa Nyai di Seberang Kota Jambi berpulang kerahmatullah. Pukul 00.25 dinihari di RS Raden Mat Taher Jambi, beliau berpulang. Ada kesedihan, terutama bagi sang cucunya yang sekarang sedang mengikuti Ujian Tengah Semestet di Brawijaya. Begitulah kehidupan. Tidak satupun diantara kita yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan diri kita kedepan.
Takziyah, bagi kita ummat beragama, menjadi pengingat yang sangat ampuh, bahwa semua ada batasnya. Hari inienjadi pejabat, sangat bisa jadi besoknya sudah menjadi orang biasa. Sehingga saat menjadi pejabat, manfaatkan sebesar-sebesarnya sebagai ladang amal, menjadi jalan untuk dekat dengan sang Pencipta. Jangan kebalikannya, mentang-mentang memiliki jabatan, lalu dimanfaatkan sebesar-sebesarnya untuk memperkaya diri dan kepentingan lainnya yang jauh dari nilai-nilai agama.
Berkunjung ke rumah duka, juga mengajarkan kita berempati terhadap orang lain yang sedang ditimpa musibah. Hari ini kita yang berkunjung, suatu saat bisa jadi kita pula yang mengalaminya. Itulah kenapa begitu pentingnya kita berbuat baik kepada sesama. Bukan karena ingin mendapat balasan yang sama, tapi sebagai makhluk sosial, orang akan memperlakukan kita sebagai kita memperlakukan orang lain.
Sebagai seorang muslim misalnya, sudah diingatkan Allah dalam firman-Nya. Jika kamu berbuat baik, maka kebaikan itu akan kembali kepada dirimu, apabila kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu pasti akan kembali kepada dirimu. Artinya jika hari ini kita berbuat baik kepada orang lain, bukan karena inginendapatkan balasan yang sama dari orang tersebut, tapi sangat bisa jadi kita mendapatkan kebaikan dalam bentuk lain dari orang lain. Begitupun sebaliknya. Jadi berhati-hatilah selalu dalam menjalani kehidupan. Namun bukan pula membuat kita gamang dan menutup diri terhadap orang lain.
Marilah setiap kita untuk selalu ingat akan kematian. Karena kita tidak tahu kapan ia datang menemui kita. Persiapkan diri dengan amal ibadah, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia. Mengingat kematian memberikan semangat kepada kita untuk tulus ikhlas melakukan kebaikan. Karena dengan bekal amal kebaikan itu pula, insya Allah akan menyelamatkan kita dari ganasnya siksa neraka.
~~
~~ Mendalo Mas, 300922 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Hatur nuhun pisan kang. Sukses selalu
Ulasan penuh hikmah. Makasih, Pak
Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu
Ulasan yang keren Pak Burhani
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selali
Turut berdukacita. Semoga Husnul khatimah. Sukses selalu buat Pak Han.
Aamiin. Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
Ulasan yang sangat bermanfaat. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Burhani.
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Artikel bermanfaat... Barokalloh
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu