Pejuang Tangguh - 2
Tantangan Hari ke-875
#TantanganGurusiana-3
~
Setelah melewati proses panjang dan melelahkan, akhirnya masa seleksi calon Peserta Didik Baru 2022 selesai dilaksanakan. Dengan berbagai cerita seru yang mengiringinya. Di awali dari sesi tes akademik, menyelesaikan 100 butir soal dengan durasi waktu 120 menit, dari total 800an peserta, diambil sekitar 400an peserta untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya, yaitu tes kesamaptaan jasmani.
Banyak kisah yang dilalui oleh calon siswa baru, mulai dari keseruannya dalam mengikuti rangkaian tes. Misalnya lari dengan panjang lintasan 800 meter, ada peserta yang mampu menempuh 2,5 putaran dalam waktu yang sudah di tentukan (12 menit), setelah diberikan kesempatan istirahat sejenak, mereka kembali melanjutkan sesi tes fisik lainnya seperti Push Up, Sit Up, Full Up, dan di tutup dengam Seattle Run (lari zigzag dengan alur seperti angka delapan).
Calon siswa yang sudah menyelesaikan semua tahapan tes, kembali diberikan waktu untuk istirahat, agar kembali segar dan melanjutkan sesi tes wawancara. Sebagai petugas wawancara, tentu saja berusaha mendapatkan banyak informasi dari calon siswa dan kedua orang tua calon siswa. Ada harap yang sangat besar bagi mereka, agar bisa masuk dalam barisan yang lolos menjadi siswa Titian Teras.
Salah satu pertanyaan yang membuat kita ikut haru adalah, bagaimana jika sang calon siswa tidak lulus sebagai siswa Titian Teras. Belum lagi kita mendapatkan jawaban, isak tangis calon siswa dan orang tuanya membuat kita ikut terharu. Karena harapan mereka yang sangat besar untuk bisa diterima.
Harapan ini pula menjadi sinyal baik bagi sekolah kedepan. Setelah mengalami keterpurukan yang dahsyat, orang tua calon siswa masih menaruh harapan bahwa sekolah ini mampu kembali bangkit menemukan jalan kejayaannya seperti masa lalu. Melupakan sejenak dua tahun kelabu, tentu saja menjadi penyemangat bagi sekolah untuk bangkit, membangun kembali puing-puing yang berserakan, menjadi utuh dan tegak menjulang tinggi ke angkasa.
Namun sayang, yang nama seleksi tentu saja harus ada yang menang dan kalah. Karena jumlah yang diterima terbatas, secara tidak langsung harus ada gugur dan tidak masuk dalam barisan pemenang. Air mata sang calon kemnbali menetes, sebagai bentuk kesedihan jika dirinya ternyata berada dalam barisan yang belum beruntung.
Sebagai petugas wawancara, tidak ingin suasana haru itu berlanjut. Namanya saja guru gokil, tidak boleh kesedihan itu membuat siswa patah semangat. Karena masih ada banyak sekolah yang lain, sangat bisa jadi mampu mengantarkan siswa menjadi yang terbaik. Dengan santai disertai sanyuman indah khas sang guru gokil.
Yang namanya seleksi, mau tidak mau harus ada yang kalah dan menang. Yang menang alias berhasil jangan jumawa dan sombong, karena sangat bisa jadi, pada waktunya justru harus menelan pil pahit, karena melanggar aturan sekolah lalu mengalami nasib buruk, dikeluarkan dari sekolah. Sementara yang awalnya gagal masuk ke Titian Teras, ternyata lebih sukses dan berprestasi. Kecuali tes ini seperti arusan emak-emak. Semuanya bisa menjadi pemenang, tapi secara bergiliran mendapatkannya.
Akhirnya, pecahlah tawa mereka dengan candaan khas sang guru gokil. Tapi tetap dengan menitipkan pesan, bahwa semua siswa sudah melakukan yang terbaik. Apapun hasilnya, harus siap menerimanya dengan lapang dada. Jika sudah rezeki dan ditakdirkan lolos, walaupun sudah di mulut harimau sekalipun, tetap saja dapat diraih, karena sangat bisa jadi harimaunya yang datang sendiri masuk ke rumah, (hahaha). Begitu juga sebaliknya, jika belum rezeki, andaikan sudah masuk ke dalam mulut, sangat bisa jadi akan lepas dan keluar bersamaan dengan muntahan lava dari dalam diri kita. Begitulah pesan bijak dari sang guru gokil.
Akhirnya usai sudah tugas wawancara, walau ditutupnya dengan tumbangnya sang petugas wawancara, karena masuk angin yang luar biasa. Maklumlah, sang guru gokil tidak bisa kena kipas angin. Yang penting tugas negara Titian Teras sudah ditunaikan dengan baik dan optimal. Sampai jumpa di sekolah Merdeka.
~~
~~ Mendalo Mas, 070622 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya, Pak. Bikin nganaaan eh ngiri maksudnya hihi... Luar biasa keren sekolah dan gurunya. Smg sehat selalu, Pak
Hatur nuhun pisan Teh.. Sukses selalu
Wow..PPDB yang seru..jadi membayangkan jika saya peserta PPDB..lulus apa tidak ya..hehe
Terima kasih banyak mbak Ir. Sukses selalu
Alhamdulillah PPDB tahun ini selesai. Baarakallaahu fiik Abang Burhani
Terima kasih banyak mas gagah. Sukses selalu
Ulasan yang keren Pak Burhani
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
Waduhhh...meski lolos kl dtg ke mulut harimau dl oma ga mauuuu....hahahaaa
Terima kasih banyak Oma gaul.. Sukses selalu
Yang tes siswanya, yang tumbang duluan petugasnya. Hehe... Siip ulasannya, Bapak. Salam sehat dan sukses selalu.
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Mantap pak, sukses selalu.
Terima kasih banyak Cikgu. Sukses selalu
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Uda
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
mantap keren cadas...sukses selalu ustaz Burhani bersama keluarga tercinta
Terima kasih banyak mas senior. Sukses selalu
Alhamdulillah...PPDB yang luar biasa. Keren pak Burhani. Salam sehat dan sukses
Terima kasih banyak pak Wanto. Sukses selalu
Masya Allah, PPDB yang keren, semoga selalu sehat dan sukses.
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Siswa dites petugas yg semaput..keren pak Burhani..
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu