Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Kejujuran Terluka
Ilustrasi gambar: Meta AI

Ketika Kejujuran Terluka

Tantangan Hari ke-1878

#TantanganGurusiana-6

***

Mengajarkan karakter akhlak mulia itu dimulai sejak janin berada di dalam kandungan sang ibu. Itulah mengapa sang Ibu diajarkan untuk tidak berbicara sembarangan. Demikian juga sang suami, selain berbicara yang baik juga memberikan rezeki yang halal dan baik (halaalan thoyyiban). Karena ada generasi penerus yang harus dijaga keselamatannya.

Sebelum ia berproses, maka jauh sebelumnya tentu saja harus dilihat nasabnya. Apakah dalam keluarganya memiliki tanda-tanda yang kurang baik menurut pandangan agama. Sudah sampai sedemikian rupa detil yang disiapkan, ternyata masih saja sang anak memiliki kesempatan dan peluang untuk melakukan penyimpangan.

Manakala anak telah dilahirkan ke dunia ini, maka tugas berikutnya yang jauh lebih berat adalah memberikan rezeki yang jelas kehalalannya dan juga baik untuk tumbuhkembangnya. Lalu usai sudahkah tugas kedua orang tuanya? Tentu saja belum. Karena sebagai orang tua, harus bisa menjadi contoh, bukan sibuk memberi contoh. Manakala ucapan dan perbuatan kedua orang tua sudah tepat, maka tinggal bagaimana mengarahkan sang anak.

Dalam bahasa agama, apabila lahir bani Adam, maka tugas dan kewajiban kedua orang tuanya membuat anaknya menjadi seperti apa. Ibarat kertas putih, maka akan seperti apa coretan di kertas putih tersebut, tergantung bagaimana kedua orang tuanya mengarahkan dan mendidik anak tersebut.

Apakah pendidikan yang dimiliki kedua orang tuanya, mampu membawa kebaikan bagi anaknya? Tidak serta merta jawabannya "iya," karena ada banyak kejadian, orang tua anak yang pendidikan ya hebat, jabatan mentereng, alumnus perguruan tinggi hebat dan keren. Ternyata anaknya tidak menjadi apapun. Akhlaknya jauh dari kata baik. Lalu dimana letak pentingnya mendidik anak. Tidak ada jaminan pendidikan orang tuanya yang tinggi dan hebat, lalu anaknya akan langsung menjadi lebih baik.

Pentingnya keteladanan dalam berbagai sikap, meninggikan kejujuran diatas disegalanya adalah hal yang fundamental dilaksanakan. Kepintaran akademik, gelar dan jabatan mentereng, serta berbagai simbol kebesaran apapun yang dimiliki, manakala tidak memiliki kejujuran, maka tinggal menunggu kehancuran. Perlahan tapi pasti, ketika kejujuran telah sirna, maka sebenarnya peradaban manusia juga akan menghilang.

Coba kita tilik bersama, siapa pelaku kejahatan perampokan kerah putih, bahasa halusnya adalah KORUPTOR. Rata-rata mereka yang memiliki jabatan dan gelar yang tidak biasa. Tapi karena kejujuran dan integritas tidak mereka miliki, maka daya rusaknya juga sangat tinggi. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin hebat kemampuan akademik seseorang, manakala tidak dibingkai dengan karakter yang baik, maka sama saja seperti memegang sumbu peledak, yang setiap waktu bisa menghancurkan siapapun.

Ketika kejujuran terluka, maka ada banyak penyakit berikutnya yang akan mendera. Tidak ada lagi rasa malu merampok uang negara, menyembunyikan kebenaran, lalu bersama-sama tampil memberikan klarifikasi murahan. Begitulah mereka yang tidak berintegritas. Ingat, kemuliaan seseorang bukan seberapa tinggi jabatan yang ia pegang, karena sangat bisa jadi ia lebih hina dari makhluk yang bernama binatang.

***

~~ Mendalo Mas, 070325 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju, Pak. Miris sekali negeri Konoha itu. Kerah putih yang melakukan korupsi sudah hilang kemaluannya eh rasa malunya. Di foto pun masih bisa senyumm

07 Mar
Balas

Benar sekali Teh. Begitulah jika karakter rendah. Mau sepintar apapun tetap saja berbahaya,, hehe. Sukses selalu

08 Mar

Betul bgt, Mas Hans. Tak punya rasa malu para koruptor yg sdh kaya raya ini

07 Mar
Balas

Benar sekali Oma gaul. Mau ngadu juga tetap saja endingnya mereka bakalan menang,, hehe. Sukses selalu

08 Mar

Binatang saja kalau dididik masih bisa nurut ya. Walau tak berakal.

10 Mar
Balas

Ya Allah, kemana harus meminta keadilan?

07 Mar
Balas

Semoga semuanya segera berakhir Mas ustadz. Sukses selalu

08 Mar



search

New Post