Catatan Indah Perjalanan ke Chiang Mai (Bagian 3)
Tantangan Hari ke-1889
#TantanganGurusiana-6
***
Hari pertama kegiatan, semua peserta yang menginap di Ibis Styles Chiang Mai, dijemput dengan kendaraan wisata khas Chiang Mai. Kendaraan yang berciri khas berwarna merah ini dengan nama Shongthaew, bergerak beriringan sesuai dengan nomor yang ditempelkan oleh panitia. Uniknya adalah iring-iringan mobil tersebut tidak akan ada yang saling mendahului. Semua bergerak beriringan sesuai dengan nomor urut. Berbeda sekali dengan negara tetangganya. Mau nomor berapapun, tetap bisa berada di depan kendaraan temannya. Selagi ada kesempatan. Tapi tidak dengan sopir di Chiang Mai.
Satu lagi yang menarik untuk diceritakan. Selama dalam perjalanan, seramai apapun kendaraan, tidak terdengar sama sekali bunyi-bunyian klakson kendaraan. Semua berjalan dengan tertib tanpa ada kebisingan yang ditimbulkan oleh suara-suara klakson setiap kendaraan. Saat saya tanyakan kepada peserta, terutama yang dari Indonesia. Apa yang unik, tapi tidak terasa oleh kita selama dalam perjalanan. Karena mereka terdiam, baru saya sampaikan bahwa selama kendaraan berjalan, kita tidak pernah mendengarkan bunyi klakson mobil sama sekali (eh maksudnya sama berkali-kali).
Kendaraan berhenti dengan rapi di kawasan jalanan komplek Princess Sirindorn Astropark, Chiang Mai. Jarak dari penginapan tidak terlalu jauh untuk mencapai lokasi kegiatan. Disana sudah disambut oleh panitia di depan pintu Andromeda Hall. Ruangan yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan di Princess Sirindorn Astropark Chiang Mai. Kegiatan pertama adalah registrasi peserta, lalu semuanya mendapatkan kokarde peserta, tas menarik dengan logo khas Narit dan AAC, lalu baju kaos peserta sesuai dengan dokumen yang telah di isi sebelum berangkat.
Direktur Eksekutif NARIT, Mr. Saran Poshyachinda, Ph.D dalam sambutan memberikan apresiasi yang luar kepada semua peserta. Apalagi untuk tahun ini merupakan tahun pertama penyelenggaraan kegiatan Asean Astronomy Camp (AAC) setelah Covid-19. Beliau juga menyampaikan bahwa ada beberapa tempat yang baru, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rangkaian kegiatan AAC. Antara lain kunjungan ke Teleskop Radio, yang merupakan Teleskop Radio terbesar di Asean. Ada dua Teleskop Radio di kawasan yang dikunjungi. Pertama Teleskop Radio dengan diameter 14 meter serta 4 meter.
Setelah Mr. Saran membuka acara, dilanjutkan dengan permainan games ala AAC sebagai salam perkenalan masing-masing peserta dari berbagai negara Asean, Banglades dan Jepang. Perkenalan singkat masing-masing peserta, menambah akrab antar sesama peserta. Walaupun ada satu hal yang unik, yaitu kendala bahasa. Justru dengan kekuarangan tersebut menjadi mereka semakin akrab. Masing-masing saling memahami dengan kekurangan tersebut.
(Bersambung)
***
~~ Cengkareng, 180325 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terus terang saya sendiri turut bangga dengan pencapaian siswa siswi binaanmu, Mas. Sukses terus ya.
Hatur nuhun pisan Teh Eyang. Sukses selalu