Bunda Suherti

Tinggal di Bekasi Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web

Istilah Makan Gak Makan Yang Penting Kumpul

Istilah Makan Gak Makan Yang Penting Kumpul

Tantangan ke 218

Istilah makan ga makan bukan hanya ada di Bekasi, istilah ini juga ada didaerah jawa, kalau di Jawa istilahnya "mangan ora mangan sing penting kumpul." Namun yang ingin aku ceritakan adalah istilah yang berkembang di Bekasi. Istilah ini sepengetahuanku juga sudah mulai bergeser.

Makna dari istilah " Makan ga makan yang penting kumpul" dapat dimaknai sebagai berikut :

Menunjukkan Masyarakat yang Malas.

Makan gak makan asal kumpul.

Kadang ada beberapa orang yang mengatakan itu agak keliru karena memiliki arti malas, orang-orang itu cuma mau kumpul saja. Diibaratkan tidak mau berusaha inginnya hanya kumpul - kumpul saja. Jiwa orang Bekasi yang tidak mau mengembara atau merantau. Memang pada masa lalu itu benar adanya. Tetapi bukan berarti itu semata karena malas. Menurutku karena orang bekasi itu terlalu mencintai tanah kelahirannya sehingga anak - anaknya dilarang untuk meninggalkan kampung halaman.

Ini sangat aku rasakan ketika itu aku baru menikah, aku berniat mengambil perumahan, tetapi dilarang oleh orang tuaku, aku malah di suruh tinggal di kontrakan kedua orang tuaku. Mereka mengatakan khawatir kalau aku tinggal diperumahan kalau ada sesuatu jauh dari keluarga. Kata bapakku " makan ga makan yang penting kita kumpul ".

Tetapi karena aku terus menerus pada pendirianku akhirnya bisa memastikan pada orang tuaku bahwa aku akan baik - baik saja. Akhirnya aku diperbolehkan tinggal diperumahan walaupun ketika itu aku mengontrak satu rumah disalah satu perumahan. Aku ingin memberikan pengertian pada orang tuaku aku ingin belajar mandiri, bukan tidak ingin berkumpul dengan keluarga.

Menunjukkan arti bersatu tidak pecah belah

Istilah " makan tidak makan yang penting kumpul" itu mengisaratkan untuk kumpul untuk bersatu dan tidak terpecah belah dan Negara ini membutuhkan kita semua untuk kumpul, untuk bersatu, tidak saling sikut-sikutan, jegal-jegalan. Jangan sampai karena ada iming-iming makanan dari negara lain kita rela tidak bersatu dengan Negara ini. Terpenting bersatu dulu selanjutnya cari sisa-sisa makanan di Negeri ini.

Kebanyakan orang bekasi pada ketika itu memiliki tanah yang luas dan subur, beranggapan soal makan adalah hal yang sepele. Dengan tanah yang luas bisa ditanami apa saja sudah bisa untuk makan.

Bahkan orang yang tidak memiliki uang itupun bisa makan dirumahnya sendiri. Apa lagi rumah kita sebesar ini lahan kosongnya yang bisa dengan mudah ditanami padi, jagung, ketela pohon, sagu, tebu, dan lain - lain. Kenapa harus takut tidak bisa makan.

Cerita yang aku ceritakan ini berdasarkan pengetahuan yang aku alami sendiri. Kalau ada yang salah atau berbeda makna mohon tidak dijadikan sebagai sesuatu pertentangan. Karena di Bekasi sendiri tiap daerah memiliki makna sendiri dalam mengartikan istilah yang berkembang dimasyarakat.

Tambun Selatan, 25 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post