Suwartini S.Psi.

Sang pejuang.menjadi guru adalah panggilan hati.menulis dapat menenangkan jiwa dan memberikan semangat bagi diri sendiri maupun orang lain.dengan menulis menjad...

Selengkapnya
Navigasi Web
T.183(60)'Kehebatan Wanita'(Part-12)

T.183(60)'Kehebatan Wanita'(Part-12)

By: Suwartinitonet/bunda Alqi

Malampun tiba bu Tukiyem belum bisa memejamkan mata, teringat dan memikirkan keselamatan ibu Mertuanya yang begitu baik, sabar, rajin berkebun sayur dan apotik hidup, kekhawatiran sangat bu Tukiyem karena ibu mertuanya sudah tua rentah ini yang membuat bu Tukiyem gelisa dan cemas.

 

Dua hari satu malam sudah berlalu namun merrua bu Rukiyem belum juga sampai di rumah keluarga di Yogya itu bu Tukiyem dapat kabar dari via telpon. Bu Tukiyem semakin merasa bersalah, bu Tukiyem semakin khusuk dalam ibadah dan do'a. Keluarga ibu mertua bu Tukiyem di yogyapun melaporkan kehilangan keluarga dalam perjalanan ke Yogya.

 

Pihak kepolisian dan dinas perhubungan sudah diminta bantuan jika menemukan nenek tua dan ciri-ciri yang sudah dilaporkan. Sudah hampir satu minggu masih belum ada kabar, keluarga di Yogya maupun keluarga bu Tukiyem semakin cemas dan sedih khawatir takut terjadi yang tidak diinginkan. Suatu siang pada saat bu Tukiyem dan keluarga sedang santai, sambil persiapan untuk makan siang, sambil nonton berita tiba-tiba dikagetkan oleh temuan mayat seorang nenek tua korban penodongan di buang didekat sawah memiliki ciri-ciri sama persis dengan ibu mertua bu Tukiyem.

 

Sontak semua keluarga terkejut dan menangis histeris. Tetangga-tentangga pada berdatangan karna mendengar jeritan tangis keluarga bu Tukiyem. Keluarga bu Tukiyem yakin dengan berita penemuan mayat nenek tua korban penodongan tadi adalah benar ibu mertua bu Tukiyem. Langsung bu Tukiyem menelpon keluarga di Yogya dan benar saja keluarga di Yogyapun menyaksikan berita yang sama.

 

Keluarga mertua bu Tukiyem langsung ketempat kejadian perkara dimana mayat nenek tua korban penodongan di temukan dan ternyata benar mayat yang ditemukan di sawah tersebut adalah mertua bu Tukiyem. Kesedihan benar-benar dirasakan oleh keluarga besar bu Tukiyem.

 

Kejahatan tidak berperikemanusiaan, ketika manusia sudah dikuasai ambisi jahat, selalu melihat perilaku jahat, pikiran-pikiran jahat, terdesak oleh pikiran dan lingkungan jahat, jauh dari Tuhan akan lebih mempermudah dirinya terjebak dalam kejahatan. Lingkungan yang baik, yang penuh kedamaian, penuh teladan nilai-nilai kebaikan, saling mensupport, dekat dengan Allah insyaAllah akan lebih mudah dalam menerima kebaikan. Semoga kita semua selalu dalam kebaikan dan kasih sayaNya. (Bersambung) Begitu, salam literasi untuk semua!

 

#Tantangan 183(60) Gurusiana

#Kehebatan Wanita

#episode"ibu penjual kue keliling"

#Kepodang 20-7-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

20 Jul
Balas



search

New Post