t.143(20)' 90 Hari Penuh Penuh Perjuangan dan Sejarah'
90 Hari Penuh Perjuangan dan Sejarah Hidup
Satu bulan sebelum tantangan menulis saya sudah tergabung dalam fb Media Guru Indonesia, rasa bahagia bisa tergabung dalam group guru-guru penulis hebat se-Indonesia. Rasa bahagia tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika terseret dalam kebaikan berteman dengan fb pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu), Sang suhuh antologi di Gurusiana, karna dari pak Haji saya akhirnya bisa tergabung dalam beberapa buku antologi Pak Haji. Awal Desember saya sudah menulis buku pertama yang tergabung dalam buku antologi untuk hadiah kepada ibu (Do’a Terbaik untuk Ibu). Saya mengenal gurusiana, namun saya masih sebagai penikmat tulisan-tulisan yang luar biasa mengisfirasi. Saya makin bersemangat membaca tulisan di Gurusiana dan ingin segera bergabung di gurusiana, saya mencari tahu bagaimana mendaftar gurusiana, maka orang yang saya minta tolong adalah pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu, pak Muklisin, SHI., MH, Drs. Sunindio, Ibu Dr. Siti Ropia, Ibu Meria, S.Pd) beliau ini adalah guru yang mensupport dan membimbing sampai akhirnya saya bisa punya akun Gurusiana, hal ini karna saya gaptek (gagap teknologi). Meski saya sudah memiliki akun gurusiana namun saya masih belum menulis, saya masih terbuai dengan tulisan indah teman-teman gurusianer. Januari gebrakan besar Pak Ihsan membuat tantangan menulis 90 hari tanpa jeda. Tanggal 15 Januari tantangan menulis dimulai selama 90 hari dengan kategori, Piagam Biru “30 hari”, kategori Piagam Perak “60 hari” dan kategori Piagam Emas “90 hari”. Tepat tgl 15 Januari saya seketika memiliki semangat membara ikut tantangan, teryata tantangan awal saya adalah gagap teknologi saya kesulitan dalam menulis di Gurusiana, tulisan yang sudah panjang lebar hilang seketika saat di save, dan ini berulang berkali-kali. Saya bertekad harus berhasil kirim tulisan dahulu dihari pertama ini, jam semakin mendekati batas waktu saya tetap semangat empat puluh lima untuk dapat mengirimkan tulisan di tantangan hari pertama. Tulisan pertama saya dikunjungi oleh ibu Dr. Siti Ropiah penulis popular sungguh anugrah bahagia hati saya tak terkira. Keesokan harinya terulang kembali tulisan terhapus, rasa kecewa, sedih, namun saya lanjut menulis lagi. Dan saat itu saya teringat untuk segera menelpon ibu Siti Ropiah, dan saya mendapatkan ilmunya yaitu tulis dahulu di “notes hp” saya lagsung eksekusi ilmu tersebut. Tantangan hari ketiga saya sudah harus remedial karena hp mati total, saya lanjut mengikuti tantangan, tepat di tantangan kesebelas sejarah kesedihan yang teramat sedih dalam hidupku terjadi ayahanda yang kucinta meninggalkan kami untuk selamanya, Ayah meninggal tanpa pesan pada kami anak-anaknya maupun emak (sebagai istrinya), karna ayah meninggal saat ayah tertidur, disaat sedih mendalam saya tetap menyempatkan menulis tantangan dan masih tema parenting karna tekad saya ingin menabung tulisan untuk buku tunggal, hanya di ujung tulisan saya tuliskan dalam suasana berduka dan sedih mendalam! Ucapan semangat dari gurusianer membuat semakin semngat. Suasana duka mendalam berlangsung hingga saya mendapatkan piagam emas karna saya adalah anak pertama dari dua bersaudara perempuan semua dan kami sudah berkeluarga, harus meninggalkan ibu sendirian karna berbeda daerah. Kendala terjadi saat pulang kampung empat puluh hari ayah, saya kesulitan masuk gurusiana berkali kali bantuan dan support datang dari ibu Fitriany Febby Adiana Gustariny dan ibu Yossa Rahmaliadan ibu admin yang luar biasa perhatian dan sigap dalam membantu. Dan akhirnya kesedihan itu perlahan terobati dengan hadirnya sertifikat emas, buku-buku antologi serta insyaAllah semoga buku tunggal akan segera dapat terwujud. Terimakasih kepada bapak dan ibu gurusianer yang selalu membantu saya Semoga dibalas indah oleh dunia dan akhirat.
q SUWARTINI, S.Psi biasa di panggil bunda (umi tini tonet), lahir Cintakasih 13-12-1981. Dari ayah alm Suratman dan ibu Sartuni. Dia salah satu guru berprestasi kabupaten Muara Enim 2016 kesehariannya guru SD Lematang Lestari (PT.Tel), konsultanYayasan Islahul Ummah Prabumulih, kepala cabang Smart Personality ME, Konsultan Thiafin Mandiri, Fasilitator Kautsar Ilmi. Pembicara berbagai seminar parenting. Ia juga sebagai Pimpinan Cabang Salimah Prabumulih.
q email [email protected], wa 08122756015.
90 Hari Penuh Perjuangan dan Sejarah Hidup
Satu bulan sebelum tantangan menulis saya sudah tergabung dalam fb Media Guru Indonesia, rasa bahagia bisa tergabung dalam group guru-guru penulis hebat se-Indonesia. Rasa bahagia tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika terseret dalam kebaikan berteman dengan fb pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu), Sang suhuh antologi di Gurusiana, karna dari pak Haji saya akhirnya bisa tergabung dalam beberapa buku antologi Pak Haji. Awal Desember saya sudah menulis buku pertama yang tergabung dalam buku antologi untuk hadiah kepada ibu (Do’a Terbaik untuk Ibu). Saya mengenal gurusiana, namun saya masih sebagai penikmat tulisan-tulisan yang luar biasa mengisfirasi. Saya makin bersemangat membaca tulisan di Gurusiana dan ingin segera bergabung di gurusiana, saya mencari tahu bagaimana mendaftar gurusiana, maka orang yang saya minta tolong adalah pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu, pak Muklisin, SHI., MH, Drs. Sunindio, Ibu Dr. Siti Ropia, Ibu Meria, S.Pd) beliau ini adalah guru yang mensupport dan membimbing sampai akhirnya saya bisa punya akun Gurusiana, hal ini karna saya gaptek (gagap teknologi). Meski saya sudah memiliki akun gurusiana namun saya masih belum menulis, saya masih terbuai dengan tulisan indah teman-teman gurusianer. Januari gebrakan besar Pak Ihsan membuat tantangan menulis 90 hari tanpa jeda. Tanggal 15 Januari tantangan menulis dimulai selama 90 hari dengan kategori, Piagam Biru “30 hari”, kategori Piagam Perak “60 hari” dan kategori Piagam Emas “90 hari”. Tepat tgl 15 Januari saya seketika memiliki semangat membara ikut tantangan, teryata tantangan awal saya adalah gagap teknologi saya kesulitan dalam menulis di Gurusiana, tulisan yang sudah panjang lebar hilang seketika saat di save, dan ini berulang berkali-kali. Saya bertekad harus berhasil kirim tulisan dahulu dihari pertama ini, jam semakin mendekati batas waktu saya tetap semangat empat puluh lima untuk dapat mengirimkan tulisan di tantangan hari pertama. Tulisan pertama saya dikunjungi oleh ibu Dr. Siti Ropiah penulis popular sungguh anugrah bahagia hati saya tak terkira. Keesokan harinya terulang kembali tulisan terhapus, rasa kecewa, sedih, namun saya lanjut menulis lagi. Dan saat itu saya teringat untuk segera menelpon ibu Siti Ropiah, dan saya mendapatkan ilmunya yaitu tulis dahulu di “notes hp” saya lagsung eksekusi ilmu tersebut. Tantangan hari ketiga saya sudah harus remedial karena hp mati total, saya lanjut mengikuti tantangan, tepat di tantangan kesebelas sejarah kesedihan yang teramat sedih dalam hidupku terjadi ayahanda yang kucinta meninggalkan kami untuk selamanya, Ayah meninggal tanpa pesan pada kami anak-anaknya maupun emak (sebagai istrinya), karna ayah meninggal saat ayah tertidur, disaat sedih mendalam saya tetap menyempatkan menulis tantangan dan masih tema parenting karna tekad saya ingin menabung tulisan untuk buku tunggal, hanya di ujung tulisan saya tuliskan dalam suasana berduka dan sedih mendalam! Ucapan semangat dari gurusianer membuat semakin semngat. Suasana duka mendalam berlangsung hingga saya mendapatkan piagam emas karna saya adalah anak pertama dari dua bersaudara perempuan semua dan kami sudah berkeluarga, harus meninggalkan ibu sendirian karna berbeda daerah. Kendala terjadi saat pulang kampung empat puluh hari ayah, saya kesulitan masuk gurusiana berkali kali bantuan dan support datang dari ibu Fitriany Febby Adiana Gustariny dan ibu Yossa Rahmaliadan ibu admin yang luar biasa perhatian dan sigap dalam membantu. Dan akhirnya kesedihan itu perlahan terobati dengan hadirnya sertifikat emas, buku-buku antologi serta insyaAllah semoga buku tunggal akan segera dapat terwujud. Terimakasih kepada bapak dan ibu gurusianer yang selalu membantu saya Semoga dibalas indah oleh dunia dan akhirat.
q SUWARTINI, S.Psi biasa di panggil bunda (umi tini tonet), lahir Cintakasih 13-12-1981. Dari ayah alm Suratman dan ibu Sartuni. Dia salah satu guru berprestasi kabupaten Muara Enim 2016 kesehariannya guru SD Lematang Lestari (PT.Tel), konsultanYayasan Islahul Ummah Prabumulih, kepala cabang Smart Personality ME, Konsultan Thiafin Mandiri, Fasilitator Kautsar Ilmi. Pembicara berbagai seminar parenting. Ia juga sebagai Pimpinan Cabang Salimah Prabumulih.
q email [email protected], wa 08122756015.
90 Hari Penuh Perjuangan dan Sejarah Hidup
Satu bulan sebelum tantangan menulis saya sudah tergabung dalam fb Media Guru Indonesia, rasa bahagia bisa tergabung dalam group guru-guru penulis hebat se-Indonesia. Rasa bahagia tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika terseret dalam kebaikan berteman dengan fb pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu), Sang suhuh antologi di Gurusiana, karna dari pak Haji saya akhirnya bisa tergabung dalam beberapa buku antologi Pak Haji. Awal Desember saya sudah menulis buku pertama yang tergabung dalam buku antologi untuk hadiah kepada ibu (Do’a Terbaik untuk Ibu). Saya mengenal gurusiana, namun saya masih sebagai penikmat tulisan-tulisan yang luar biasa mengisfirasi. Saya makin bersemangat membaca tulisan di Gurusiana dan ingin segera bergabung di gurusiana, saya mencari tahu bagaimana mendaftar gurusiana, maka orang yang saya minta tolong adalah pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu, pak Muklisin, SHI., MH, Drs. Sunindio, Ibu Dr. Siti Ropia, Ibu Meria, S.Pd) beliau ini adalah guru yang mensupport dan membimbing sampai akhirnya saya bisa punya akun Gurusiana, hal ini karna saya gaptek (gagap teknologi). Meski saya sudah memiliki akun gurusiana namun saya masih belum menulis, saya masih terbuai dengan tulisan indah teman-teman gurusianer. Januari gebrakan besar Pak Ihsan membuat tantangan menulis 90 hari tanpa jeda. Tanggal 15 Januari tantangan menulis dimulai selama 90 hari dengan kategori, Piagam Biru “30 hari”, kategori Piagam Perak “60 hari” dan kategori Piagam Emas “90 hari”. Tepat tgl 15 Januari saya seketika memiliki semangat membara ikut tantangan, teryata tantangan awal saya adalah gagap teknologi saya kesulitan dalam menulis di Gurusiana, tulisan yang sudah panjang lebar hilang seketika saat di save, dan ini berulang berkali-kali. Saya bertekad harus berhasil kirim tulisan dahulu dihari pertama ini, jam semakin mendekati batas waktu saya tetap semangat empat puluh lima untuk dapat mengirimkan tulisan di tantangan hari pertama. Tulisan pertama saya dikunjungi oleh ibu Dr. Siti Ropiah penulis popular sungguh anugrah bahagia hati saya tak terkira. Keesokan harinya terulang kembali tulisan terhapus, rasa kecewa, sedih, namun saya lanjut menulis lagi. Dan saat itu saya teringat untuk segera menelpon ibu Siti Ropiah, dan saya mendapatkan ilmunya yaitu tulis dahulu di “notes hp” saya lagsung eksekusi ilmu tersebut. Tantangan hari ketiga saya sudah harus remedial karena hp mati total, saya lanjut mengikuti tantangan, tepat di tantangan kesebelas sejarah kesedihan yang teramat sedih dalam hidupku terjadi ayahanda yang kucinta meninggalkan kami untuk selamanya, Ayah meninggal tanpa pesan pada kami anak-anaknya maupun emak (sebagai istrinya), karna ayah meninggal saat ayah tertidur, disaat sedih mendalam saya tetap menyempatkan menulis tantangan dan masih tema parenting karna tekad saya ingin menabung tulisan untuk buku tunggal, hanya di ujung tulisan saya tuliskan dalam suasana berduka dan sedih mendalam! Ucapan semangat dari gurusianer membuat semakin semngat. Suasana duka mendalam berlangsung hingga saya mendapatkan piagam emas karna saya adalah anak pertama dari dua bersaudara perempuan semua dan kami sudah berkeluarga, harus meninggalkan ibu sendirian karna berbeda daerah. Kendala terjadi saat pulang kampung empat puluh hari ayah, saya kesulitan masuk gurusiana berkali kali bantuan dan support datang dari ibu Fitriany Febby Adiana Gustariny dan ibu Yossa Rahmaliadan ibu admin yang luar biasa perhatian dan sigap dalam membantu. Dan akhirnya kesedihan itu perlahan terobati dengan hadirnya sertifikat emas, buku-buku antologi serta insyaAllah semoga buku tunggal akan segera dapat terwujud. Terimakasih kepada bapak dan ibu gurusianer yang selalu membantu saya Semoga dibalas indah oleh dunia dan akhirat.
q SUWARTINI, S.Psi biasa di panggil bunda (umi tini tonet), lahir Cintakasih 13-12-1981. Dari ayah alm Suratman dan ibu Sartuni. Dia salah satu guru berprestasi kabupaten Muara Enim 2016 kesehariannya guru SD Lematang Lestari (PT.Tel), konsultanYayasan Islahul Ummah Prabumulih, kepala cabang Smart Personality ME, Konsultan Thiafin Mandiri, Fasilitator Kautsar Ilmi. Pembicara berbagai seminar parenting. Ia juga sebagai Pimpinan Cabang Salimah Prabumulih.
q email [email protected], wa 08122756015.
90 Hari Penuh Perjuangan dan Sejarah Hidup
Satu bulan sebelum tantangan menulis saya sudah tergabung dalam fb Media Guru Indonesia, rasa bahagia bisa tergabung dalam group guru-guru penulis hebat se-Indonesia. Rasa bahagia tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika terseret dalam kebaikan berteman dengan fb pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu), Sang suhuh antologi di Gurusiana, karna dari pak Haji saya akhirnya bisa tergabung dalam beberapa buku antologi Pak Haji. Awal Desember saya sudah menulis buku pertama yang tergabung dalam buku antologi untuk hadiah kepada ibu (Do’a Terbaik untuk Ibu). Saya mengenal gurusiana, namun saya masih sebagai penikmat tulisan-tulisan yang luar biasa mengisfirasi. Saya makin bersemangat membaca tulisan di Gurusiana dan ingin segera bergabung di gurusiana, saya mencari tahu bagaimana mendaftar gurusiana, maka orang yang saya minta tolong adalah pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu, pak Muklisin, SHI., MH, Drs. Sunindio, Ibu Dr. Siti Ropia, Ibu Meria, S.Pd) beliau ini adalah guru yang mensupport dan membimbing sampai akhirnya saya bisa punya akun Gurusiana, hal ini karna saya gaptek (gagap teknologi). Meski saya sudah memiliki akun gurusiana namun saya masih belum menulis, saya masih terbuai dengan tulisan indah teman-teman gurusianer. Januari gebrakan besar Pak Ihsan membuat tantangan menulis 90 hari tanpa jeda. Tanggal 15 Januari tantangan menulis dimulai selama 90 hari dengan kategori, Piagam Biru “30 hari”, kategori Piagam Perak “60 hari” dan kategori Piagam Emas “90 hari”. Tepat tgl 15 Januari saya seketika memiliki semangat membara ikut tantangan, teryata tantangan awal saya adalah gagap teknologi saya kesulitan dalam menulis di Gurusiana, tulisan yang sudah panjang lebar hilang seketika saat di save, dan ini berulang berkali-kali. Saya bertekad harus berhasil kirim tulisan dahulu dihari pertama ini, jam semakin mendekati batas waktu saya tetap semangat empat puluh lima untuk dapat mengirimkan tulisan di tantangan hari pertama. Tulisan pertama saya dikunjungi oleh ibu Dr. Siti Ropiah penulis popular sungguh anugrah bahagia hati saya tak terkira. Keesokan harinya terulang kembali tulisan terhapus, rasa kecewa, sedih, namun saya lanjut menulis lagi. Dan saat itu saya teringat untuk segera menelpon ibu Siti Ropiah, dan saya mendapatkan ilmunya yaitu tulis dahulu di “notes hp” saya lagsung eksekusi ilmu tersebut. Tantangan hari ketiga saya sudah harus remedial karena hp mati total, saya lanjut mengikuti tantangan, tepat di tantangan kesebelas sejarah kesedihan yang teramat sedih dalam hidupku terjadi ayahanda yang kucinta meninggalkan kami untuk selamanya, Ayah meninggal tanpa pesan pada kami anak-anaknya maupun emak (sebagai istrinya), karna ayah meninggal saat ayah tertidur, disaat sedih mendalam saya tetap menyempatkan menulis tantangan dan masih tema parenting karna tekad saya ingin menabung tulisan untuk buku tunggal, hanya di ujung tulisan saya tuliskan dalam suasana berduka dan sedih mendalam! Ucapan semangat dari gurusianer membuat semakin semngat. Suasana duka mendalam berlangsung hingga saya mendapatkan piagam emas karna saya adalah anak pertama dari dua bersaudara perempuan semua dan kami sudah berkeluarga, harus meninggalkan ibu sendirian karna berbeda daerah. Kendala terjadi saat pulang kampung empat puluh hari ayah, saya kesulitan masuk gurusiana berkali kali bantuan dan support datang dari ibu Fitriany Febby Adiana Gustariny dan ibu Yossa Rahmaliadan ibu admin yang luar biasa perhatian dan sigap dalam membantu. Dan akhirnya kesedihan itu perlahan terobati dengan hadirnya sertifikat emas, buku-buku antologi serta insyaAllah semoga buku tunggal akan segera dapat terwujud. Terimakasih kepada bapak dan ibu gurusianer yang selalu membantu saya Semoga dibalas indah oleh dunia dan akhirat.
q SUWARTINI, S.Psi biasa di panggil bunda (umi tini tonet), lahir Cintakasih 13-12-1981. Dari ayah alm Suratman dan ibu Sartuni. Dia salah satu guru berprestasi kabupaten Muara Enim 2016 kesehariannya guru SD Lematang Lestari (PT.Tel), konsultanYayasan Islahul Ummah Prabumulih, kepala cabang Smart Personality ME, Konsultan Thiafin Mandiri, Fasilitator Kautsar Ilmi. Pembicara berbagai seminar parenting. Ia juga sebagai Pimpinan Cabang Salimah Prabumulih.
q email [email protected], wa 08122756015.
90 Hari Penuh Perjuangan dan Sejarah Hidup
Satu bulan sebelum tantangan menulis saya sudah tergabung dalam fb Media Guru Indonesia, rasa bahagia bisa tergabung dalam group guru-guru penulis hebat se-Indonesia. Rasa bahagia tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika terseret dalam kebaikan berteman dengan fb pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu), Sang suhuh antologi di Gurusiana, karna dari pak Haji saya akhirnya bisa tergabung dalam beberapa buku antologi Pak Haji. Awal Desember saya sudah menulis buku pertama yang tergabung dalam buku antologi untuk hadiah kepada ibu (Do’a Terbaik untuk Ibu). Saya mengenal gurusiana, namun saya masih sebagai penikmat tulisan-tulisan yang luar biasa mengisfirasi. Saya makin bersemangat membaca tulisan di Gurusiana dan ingin segera bergabung di gurusiana, saya mencari tahu bagaimana mendaftar gurusiana, maka orang yang saya minta tolong adalah pak Haji (Drs. Ahmad Syaihu, pak Muklisin, SHI., MH, Drs. Sunindio, Ibu Dr. Siti Ropia, Ibu Meria, S.Pd) beliau ini adalah guru yang mensupport dan membimbing sampai akhirnya saya bisa punya akun Gurusiana, hal ini karna saya gaptek (gagap teknologi). Meski saya sudah memiliki akun gurusiana namun saya masih belum menulis, saya masih terbuai dengan tulisan indah teman-teman gurusianer. Januari gebrakan besar Pak Ihsan membuat tantangan menulis 90 hari tanpa jeda. Tanggal 15 Januari tantangan menulis dimulai selama 90 hari dengan kategori, Piagam Biru “30 hari”, kategori Piagam Perak “60 hari” dan kategori Piagam Emas “90 hari”. Tepat tgl 15 Januari saya seketika memiliki semangat membara ikut tantangan, teryata tantangan awal saya adalah gagap teknologi saya kesulitan dalam menulis di Gurusiana, tulisan yang sudah panjang lebar hilang seketika saat di save, dan ini berulang berkali-kali. Saya bertekad harus berhasil kirim tulisan dahulu dihari pertama ini, jam semakin mendekati batas waktu saya tetap semangat empat puluh lima untuk dapat mengirimkan tulisan di tantangan hari pertama. Tulisan pertama saya dikunjungi oleh ibu Dr. Siti Ropiah penulis popular sungguh anugrah bahagia hati saya tak terkira. Keesokan harinya terulang kembali tulisan terhapus, rasa kecewa, sedih, namun saya lanjut menulis lagi. Dan saat itu saya teringat untuk segera menelpon ibu Siti Ropiah, dan saya mendapatkan ilmunya yaitu tulis dahulu di “notes hp” saya lagsung eksekusi ilmu tersebut. Tantangan hari ketiga saya sudah harus remedial karena hp mati total, saya lanjut mengikuti tantangan, tepat di tantangan kesebelas sejarah kesedihan yang teramat sedih dalam hidupku terjadi ayahanda yang kucinta meninggalkan kami untuk selamanya, Ayah meninggal tanpa pesan pada kami anak-anaknya maupun emak (sebagai istrinya), karna ayah meninggal saat ayah tertidur, disaat sedih mendalam saya tetap menyempatkan menulis tantangan dan masih tema parenting karna tekad saya ingin menabung tulisan untuk buku tunggal, hanya di ujung tulisan saya tuliskan dalam suasana berduka dan sedih mendalam! Ucapan semangat dari gurusianer membuat semakin semngat. Suasana duka mendalam berlangsung hingga saya mendapatkan piagam emas karna saya adalah anak pertama dari dua bersaudara perempuan semua dan kami sudah berkeluarga, harus meninggalkan ibu sendirian karna berbeda daerah. Kendala terjadi saat pulang kampung empat puluh hari ayah, saya kesulitan masuk gurusiana berkali kali bantuan dan support datang dari ibu Fitriany Febby Adiana Gustariny dan ibu Yossa Rahmaliadan ibu admin yang luar biasa perhatian dan sigap dalam membantu. Dan akhirnya kesedihan itu perlahan terobati dengan hadirnya sertifikat emas, buku-buku antologi serta insyaAllah semoga buku tunggal akan segera dapat terwujud. Terimakasih kepada bapak dan ibu gurusianer yang selalu membantu saya Semoga dibalas indah oleh dunia dan akhirat.
q SUWARTINI, S.Psi biasa di panggil bunda (umi tini tonet), lahir Cintakasih 13-12-1981. Dari ayah alm Suratman dan ibu Sartuni. Dia salah satu guru berprestasi kabupaten Muara Enim 2016 kesehariannya guru SD Lematang Lestari (PT.Tel), konsultanYayasan Islahul Ummah Prabumulih, kepala cabang Smart Personality ME, Konsultan Thiafin Mandiri, Fasilitator Kautsar Ilmi. Pembicara berbagai seminar parenting. Ia juga sebagai Pimpinan Cabang Salimah Prabumulih.
q email [email protected], wa 08122756015.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, Bunda ikut tantangan ini, keren Bund. Turut berduka, semoga ayahanda tenang di sisi-Nya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Luar biasa bu..
Luar biasa bu..