Ayo Menulis 2 (Tantangan hari Ke-6)
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (ali bi abi thalib). Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i)
Banyak sekali nasihat tentang menulis.. menulis… dan menulis. Mengapa kita harus mengikat ilmu dengan menulis? Karena keterbatasan daya ingat kita. Ilmu yang kita peroleh hari ini belum tentu dapat kita gunakan. Misalnya cara memparafrasekan puisi. Materi ini saya peroleh dari sekolah dasar. Dan baru saya tulis saat belajar di sekolah menegah pertama. Saat ini ketika saya menjadi ibu dan guru, saya buka-buka kembali catatan saya. Dari sana saya menemukan cara untuk menambah kosakata, cara memparafrasekan puisi yang dapat saya ajarkan ke anak-anak.
Dengan mencatat ketika kita belajar akan menambah konsentrasi dan fokus. Terkadang gawai membuat kita kurang fokus saat mengikuti pelajaran atau ketika sedang di majlis ta’lim. Kita dapat memanfaatkan gawai kepada hal yang lebih bermanfaat, semisal menggunakan gawai kita untuk menulis atau merekam.
Setelah menuliskan suatu ilmu selanjutnya adalah mengamalkannya. Beda pribadi akan berbeda pula cara. Terkadang selesai belajar dari suatu majlis atau kelas, saya membuat ringkasan namun setelah itu mengendap. Mengendap sampai waktu yang tak terbatas. Ternyata apa yang saya ikat tidak memberikan manfaat kepada saya. Banyaknya sarana dapat kita gunakan untuk mengunggah ilmu yang telah kita ikat. Suatu amalan ilmu yang dilakukan sendiri terkadang berhenti di tengah jalan. Semisal, selesai mengikuti pelatihan menulis, membuat ringkasan kemudian mengendap. Namun, berbeda jika hasil ringkasan menulis, kita diskusikan dengan teman, kemudian saling memotivasi untuk menyelesaikannya.
Ya, jika kita memilih untuk menulis maka kita harus membangun sebuah komitmen. Pernah saya mendengar bahwa seseorang dengan eksistensi banyaknya buku yang telah diterbitkan tidak menjamin seseorang tetap komitmen untuk menulis. Mengapa ? karena niat atau motivasi yang salah. Semisal hanya untuk mendapatkan angka kredit. Karena itu, kita perlu meluruskan niat menulis, membangun komitmen diri untuk menulis. Caranya bergabunglah dengan forum menulis, misalnya grup literasi, dll, dekat dengan teman-teman yang suka menulis.
Berikut tips menulis dari kelas menulis yang baru saya ikuti.
1. Menulislah singkat-singkat saja. Seth Godin menginspirasi karena tiap hari menulis diblognya dengan singkat namun padat pengetahuan dan intisari pengalaman.
2. Jika sudah terbiasa menulis maka akan merasa kurang jika belum menutup hari dengan menulis.
3. Menuliskah dimana saja dan dengan alat apa saja. Menulis dapat menggunakan fasilitas notes di smart phone, sambil menikmati perjalanan. Jadi tidak mesti menunggu berhadapan dengan laptop atau komputer baru menulis.
(Agus Sampurno).
Tak ada yang abadi di dunia ini, maka ayo kita menulis.
#Tantangan Gurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar