Mengenal Lebih Dekat Puisi Sonian Bersama Bapak Dedi Wahyudi
Sambil menyelam minum air. Sepertinya, kalimat tersebut tepat dengan yang kurasakan hari ini. Melakukan kegiatan secara bersamaan bukan suatu hal yang tidak mungkin. Disaat sibuk menyimak penjelasan dari dosen dan menyelesaikan tugas kuliah, Aku pun tidak ingin melewatkan begitu saja materi dari Bapak Dedi Wahyudi selaku narasumber di grup ‘Sahabat Inspiratif 2020”. Bapak Dedi Wahyudi berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 3 Karimun. Beliau juga sebagai penulis dan pengasuh kelas puisi sonian.
Hari ini, Sabtu, 25 April 2020 tepat pukul 10.00-12.30, Bapak Dedi Wahyudi hadir di grup ‘Sahabat Inspiratif 2020 sebagai narasumber. Beliau memberikan materi tentang puisi Sonian. Puisi Sonian adalah merupakan puisi baru bagi saya, tetapi puisi Sonian sejatinya telah ada sejak 21 Januari 2015. Puisi Sonian ditemukan atau dicetus oleh seorang sastrawan terkenal Indonesi dari Tasik Malaya, bernama Soni Farid Maulana. Dinamai puisi Sonian diambil dari nama si Penemu. Puisi Sonian ini merupakan puisi bentuk baru yang terdiri dari empat baris dengan pola 6-5-4-3 dan 6-5-6-3 suku kata per larik. Tantangan untuk para penulis ada pada kecermatan dalam pemilihan diksi atau kata karena semakin ke bawah (baca:baris atau larik) semakin mengerucut atau suku katanya semakin sedikit. Tentunya mengharuskan penulis untuk tetap fokus dalam penggunaan pemilihan kata yang tepat agar puisi Sonian itu tetap bermakna.
Pada kesempatan ini, beberapa contoh puisi diperlihatkan oleh Bapak Dedi Wahyudi sebagai narasumber seperti berikut:
Pola 6543
Judul : HUJAN MALAM
Isi :
Gelap tak berbintang
Berkumpul awan
Bunyi petir
Menyambar
Pola 6563
Judul : JUJUR
Isi :
Pahitnya dirasa
Katakan saja
Meskipun derita
Melanda
Dari kedua contoh tersebut, jelas dipahami bahwa puisi Sonian mempunyai perbedaan dari puisi yang lain. Perbedaan mendasar pada pemilihan kata dan jumlah kata yang sedikit.
Setelah belajar tentang puisi Sonian, maka Aku pun mencoba membuat puisi Sonian dengan pola 6-5-4-3 seperti berikut.
MENUNGGU
Dalam penantian
Aku terdiam
Hening sepi
Menunggu
Mateng, 25 April 2020
Melalui tulisan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pemateri yang hebat, Bapak Dedi Wahyudi telah berkenan memberikan pengetahuan baru tentang puisi Sonian. Terima kasih pun tersampaikan kepada Ibunda Nuraeni selaku inisiator, Bapak Guslaini atau akrab disapa Abang BHP Riau sebagai admin, Guru muda sekaligus penulis dan motivator hebat, Bapak Junaedi atau akrab disapa Mr. Jun, sebagai moderator, dan kepada Bapak Tomi Japaris sebagai host, serta kepada Sahabat Inspiratif 2020 yang telah bersama-sama menimbah ilmu. Sukses untuk kita bersama.


Gambar. Beberapa Buku dari Bapak Dedi Wahyudi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
terima kasih pak budi hartono,semoga virus puisi sonian menyebar ke siapa saja dan dimana saja,amin,
Aamiin. Terima kasih ilmunya, Pak