Nama adalah hadiah terindah yang diberikan orang tua kepada kita. Dalam sebuah nama terkandung doa dan harapan orang tua terhadap anaknya, semoga anaknya kelak menjadi seperti namanya. Entah kebetulan atau memang sudah takdir, nama panjang saya kalau disingkat menjadi K.S. Sejak saya sekolah dulu, sering nama saya disebut dengan sengaja salah (diplesetkan) dalam membacanya. Sebenarnya kehendak orang tua saya nama saya itu pakai huruf ح jika ditulis dengan huruf latin adalah H. Jadi nama saya Halimatus. Namun saat mengurus akte kelahiran, nama saya jadi Kalimatus. Akhirnya semua dokumen saya tertulis demikian seterusnya. Waktu saya SD nama saya tersebut diplesetkan dengan Kalimantan. Saat saya duduk di SMK, nama saya sempat diplesetkan dengan Kepala Sekolah.

Kata pepatah, ucapan adalah doa. KS yang sering diplesetkan orang, ternyata menjadi kenyataan. Terbukti, setelah saya menikah ternyata saya ditakdirkan untuk mengikuti suami ke KS, yaitu Kalimantan Selatan. Setelah satu tahun menikah saya, diberi kesempatan untuk menghonor di sebuah Yayasan Pendidikan Islam, dan setelah lima tahun, ternyata oleh Pimpinan yayasan dipercaya untuk menjadi KS, yaitu Kepala Sekolah. Sempat berjalan selama dua tahun, karena aturan administrasi kepegawaian, saya tidak dibenarkan untuk mendapat tugas tambahan sebagai KS. Jadi KS memang tidak sekedar singkatan, namun dalam inisial KS itu ada plesetan, ucapan, doa, dan realitas. Bisa dikatakan bahwa Binti Kalimatus Sa'diyah (KS), sekarang tinggal di wilayah Kalimantan Selatan (KS), dan kebetulan pernah menjadi Kepala Sekolah (KS). Semuanya memang rahasia Ilahi yang sudah menjadi takdirNya.