Desa Kelahiranku
Disanalah aku dilahirkan
Dibesarkan dan dididik
Di desa yang tenang dan adem
Warga yang rukun, kekeluargaan yang kental
Sejauh mata memandang
Hijau hijau hijau
Sawah membentang
Air sungai mengalir
Selama dua puluh enam tahun
Aku menginjak tanahnya dan meminum airnya
Setelahnya aku harus berbakti
Ikut imamku
Mengabdi di kampung orang
Ngadiluwih
Banyak kenangan tertinggal disana
Ingin kembali
Lewat jalan yang mana?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen mbak.. Sejauh apapun kita terbang dan merantau, kampung halaman dikenang selalu. Karena disanalah tempat kita pulang.. hehe.. Sukses selalu
Mohon izin nambah satu penggemar
Inggih leres pak.. Keluarga msh dikampung.. Sy follow back..
Puisi yang indah dengan diksinya yang menawan, sukses selalu Bunda.
Terima kasih bun.. Salam literasi..