Binti K.S.

Abdi negara di SMKN 2 SATUI. Tidak akan pernah rugi orang yang selalu berbuat baik. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Apa yang salah dengan diriku?

Apa yang salah dengan diriku?

Memperhatikan siswa-siswa saya yang sudah lulus, sebagian dari mereka ada yang bersikap seolah tak kenal dengan saya. Jangankan menyapa, mendatangi dan cium tangan sebagai tanda hormat, malah kesannya mereka pura-pura tak tahu, atau memandang lurus ke depan seolah-olah saya tidak ada. Apakah ada yang salah dengan mereka? Mungkin iya. Namun ada yang harus saya tinjau ulang saat sekolah dulu. Mungkinkah kesalahan itu justru ada pada saya?

Dulu saat di depan kelas, ketika menjelaskan materi saya merasa orang pinter di kelas. Melihat siswa melongo saat saya menjelaskan materi, saya kira mereka takjub (ke-GR-an). Oh ternyata mereka bingung, namun tak menampakkannya, mungkin karena bahasa saya yang ketinggian. Saat bertemu mereka diluar jam pelajaran, saya jarang menyapa dan melempar senyum kepada mereka. Harapan saya mereka lah yang menyapa, melempar senyum dan bersalaman dengan saya. Mungkin hal ini adalah perasaan dan pengharapan saya yang ketinggian. Mengharapkan terlalu banyak imbalan dan balas budi.

Sebagai seorang guru, saya adalah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Jika ada siswa yang kurang ajar, mungkin saya pantas menerimanya, ada siswa yang bodoh, itu salah saya yang tidak bisa menyampaikan materi. Jika mereka tidak menyapa, itu sudah semestinya, saya ini mah apa, orang yang dibayar oleh mereka. Akhirnya perlu dikembalikan lagi kepada diri saya sendiri, sudah kah saya memberikan tuladha/contoh yang baik bagi mereka. Apakah saya sudah memperlakukan mereka seperti halnya saya ingin diperlakukan oleh mereka. Mereka adalah cerminan diri saya. Apa dan bagaimana perlakuan saya kepada mereka, itu pula lah yang akan kudapat saat mereka bukan siswa saya lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nah

18 Jan
Balas

Inggih bu.. Pripun?

18 Jan

Perilaku negatif siswa tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Guru, ada jarak antara rumah dan sekolah yang memengaruhi adab dan akhlak mereka. Di era daring seperti sekarang ada ruang dan waktu lain yang turut andil mengubah adab dan perilaku siswa... Salam literasi

17 Jan
Balas

Betul pak.. Mgkn ada andil kita jg dlm membentuk karakter siswa, meski tdk sepenuhnya, plg tdk 8 jam selama di sekolah (kondisi normal).. Saat pandemi spt ini, peran guru dlm membangun karakter sgt kecil.. Terima kasih, salam literasi..

18 Jan

Eeehhhmmm...anak skrg lbh berani dan adabnya kdg kurang...disisi lain, guru skrg hrs mengubah sikao, mengangkap mereka kawan

17 Jan
Balas

Betul bu, skrg sy berusaha memperlakukan mereka seperti itu, agar merasa lbh dekat dengan mereka..

17 Jan



search

New Post