Duka sepakbola terulang lagi 

Seratus dus puluh lima tewas menghadap Tuhan 

Terinjak dan patah tulang 

Pendukung yang kecewa 

Pendukung yang marah dan frustasi 

Gas air mata yang menyesakkan 

Pedih di mata dan tenggorokannya 

Pendidikan mengelola raaa kecewa 

Ketrampilan memenangkan pertempuran emosi 

Menjadi pendukung yang baik 

Dewasa dan matang menerima kekalahan

Tim sepak bola  impian yang didukung 

Pasti ada peluang menang atau kalah 

Peluang sering atau sama kuat 

Pengharapan yang kadang tak terwujud 

Bendera hitam tanda dukacita 

Lilin  perdamaian yang menyala lembut 

Taburan bunga tanda berkabung 

Sepakbola tidak lebih berharga dari nyawa 

Sepakbola harusnya jadi hiburan 

Tapi demi keuntungan 

Kapasitas stadion lebih dari sewajarnya 

Himbauan aparat keamanan diabaikan 

Keuntungan dan uang diatas segalanya 

Nyawa yang melayang dan hilang 

Menyisakan air mata dan tangis yang histeris 

Rintihan rasa sakit yang terluka 

Kisah tragedi yang menyayat hati yang pedih 

Menjadi sorotan dunia internasional 

Semoga ada pengusutan yang transparan 

Menemukan banyak pelajaran berarti 

Jangan terulang kembali sejarah kelam 

Kengerian yang memilukan 

Kelam dan pahit sejarah sepakbola 

Prestasi belum seberapa 

Tapi sejarah kelam sudah mendunis 

Memalukan dan memilukan sekali 

Gambaran kehilangan rasa percaya 

Merongrong perjuangan yang berat 

Semua harus belajar 

Mengelola dan mencerdaskan emosi 

Mematahkan fanatisme yang berlebihan 

Merontokkan dukungan yang kelam

Hamburan kefanatikan yang melayang sempurna 

Kegelapan waktu yang membingungkan 

Harus ada yang bertanggung jawab 

Pengusutan yang harus jelas 

Turut berdukacita buat korban 

Semoga keluarga korban tragedi kanjuruhan tanah 

Balimbingan, 02 Oktober 2022