#tantangan menulis gurusiana hari ketiga,17-12-2020#

Setiap tanggal 31November 2020 aku sudah memasang pohon Natal,menghias dan upload poto di FB karena memasang pohon Natal adalah miment yang paling kutunggu setiap tahunnya,berdua dengan suami menghias pohon Natal dengan doa pengharapan kalau tahun depan kami sudah bertiga atau berempat menghias pohon Natal.

Tapi tidak dengan tahun ini,aku tidak memasang pohon Natal di tengah pandemi Covid19 yang menakutkan ini karena seakan memadamkan api semangat merayakan kelahiran sang Juruselamat dunia.Aku seperti dihimpit dan dibebani banyak gurita permasalahan yang mencekam dan menegangkan.

Kegelisahan dan kecemasan,kekhawatiran juga ketakutan menembak hati dan otakku menguasai jiwaku dan meredam aliran sukacita di dalam setiap helaan napasku.Kucoba melepaskan hatiku dari beban berat itu tapi semua seolah hampa dan berkembang aura negatif dalam sanubariku.

Aku yang belum punya anak,kondisi kesehatan mamaku,kondisi kesehatanku,hubunganku agak kurang bagus dengan sesamsku.Haus akan kebahagiaan yang selalu kunanti dalam dahaga kekeringan hati membutuhkan siraman air telaga yang damai dan sejuk.

Kerja keras untuk menyikapi semua kondisi berat dengan gembira dan mendoronh hati untuk tetap bahagia dan bergembira ceria menantang badai serta mampu menari diatas gelombang hujan badai persoalan hidup yang mengancam dan mengguncang tatanan hati yang penuh harap agar semua nyaman,mulus dan indah.

Tapi kan tidak ads pertumbuhsn di zona nyaman dan tidak ada kenyamanan di zona pertimbuhan.Nakhoda dan pelaut yang handal tidak dihasilkan dari lautan yang tenang tapi dari lautan yang penuh gelombang tinggi.

Harus mampu menjaga kondisi hati dari semua kegelisahan dan memaksa hati untuk menerima semua situasi yang buruk dan tidak menyenangkan dengan meningkatkan kelenturan hati untuk otomatis melebarkan wadahnya saat tersentuh sayatan dan goresan tajam persoalan dan pergumulan hidup yang memaksa hati merana,menangis dan berdarah karena terluka.

Meluaskan hati dengan cepat agar melebar seluas semudra sehingga garam persoalan hidup menjadi tidak terasa.Garsm persoalan dan permasahan menjadi bumbu penyedap kehidupan yang kalau tidak ada atau tidak hadir maka kehidupan menjadi hambar dan tak begairah.

Mampukan hati bercinta dan berpelukan dengan masalah aksn menambah kedewasaan dan kebijaksanaan dalam hidup sehingga menjadi pribadi yang tangguh dan kuat dalam kondisi berat sekalipun karena tekanan hidup dan doa pengharapan yang belim kunjung diterima.

Kehidupan indah seperti pohon Natal yang penuh hiasan disertai lampu yang kelap kelip.Terkadang ada lampu yang rusak sehingga tidak mampu menyala,begitulah hidup kita bagai pohon Natal harus memancarkan aroma kebahagiaan walau ada lampu yang rusak dalam bentuk masalah berat sebagai bumbu kehidupan menambah aroma dan kenikmatan hidup kita di dunia ini.Selamat menyambut Natal tahun 2020.Imanuel.