Bestina Ruminda S

Bestina Ruminda S adalah seorang guru IPA di SMPN2 TANAH JAWA.Hobby menulis dan membaca.Sangat ingin menulis sampai tua😃😃😃😃😃😃.Semoga ini med...

Selengkapnya
Navigasi Web
TAK MEMBERI RUANG....
Mediasumutku. Com

TAK MEMBERI RUANG....

# Tantangan menulis Gurusiana hari ke 2 tanggal 08 Juni 2022#

"Baaaaaaaaaang, jangan tinggalkan akuuuuuuuuuu, " teriakku histeris dalam tangis saat Bang Romi menutup mata didepan mataku setelah menderita penyakit kanker otak yang merenggut nyawanya,

Setelah 3 tahun menikah, kami punya Ara yang lahir saat ulang tahun pernikahan kami yang pertama. Ara yang lucu, menggemaskan harus kehilangan papanya diusia yang sangat kecil. Ara memeluk leher ku saat papanya dikebumikan.

Dua tahun kemudian,aku pun menikah lagi dengan bang Gani atau abangnya suamiku yang menjadi duda tanpa anak setelah perceraian dengan istrinya yang pertama.Ada rasa sungkan sebenarnya, tapi kami mencoba menerima keadaan dengan lapang dada.

Menikmati hidup kami sebagai petani dan memelihara berbagai ternak, karena bang Gani seorang pekerja keras yang ulet dan tekun sehingga kehidupan perekonomian kami terdongkrak naik.

Kami memiliki rumah mewah dan beberapa mobil, truk, rumah kontrakan, sawah, kebun dan kadang luas. Aku dan bang Gani sangat bahagia dengan ke empat anak yang memiliki. Tiga anak yang lahir setelah kami menikah selama 5 tahun.

" Apakah ini Ibu Rani, maaf Ibu suami Ibu mengalami kecelakaan ditimpa tandan sawit segar dan nyawanya enggak tertolong sehingga akan dibawa ke rumah ya Bu? ujar suara perawat rumah sakit.

" Bang Ganiiiiiiiiiii, teriakku sekuat tenaga saat jasad suamiku dikebumikan berdampingan dengan adeknya, bang Romi. Aku sangat tercekat dengan tatapan mertuaku yang sangat tajam melihat ku.

" Kamu pembunuh, pembuniuuuuuuuuiuuhhhh, " teriak mertuaku mengacungkan telunjuknya ke aku. Aku tahu maksud nya, dua andknya yang menikahiku meninggal dunia.

Aku cuma menangis tergugu bersama ke empat buah hatiku.

" Semua harta hasil kerja keras Gani, selalu atas namamu Rani, apa maksud mu sebenarnya? terdengar suara Sry atau adek iparku.

"Aku enggak ngerti semua itu, tanah makan suamiku saja belum kering sudah berani kalian mempersoalkan harta benda didepan malam suamiku, " kataku menahan nyeri di dadaku.

Dan malam itu juga semua buku tabungan, sertifikat tanah dah rumah diambil paksa oleh keluarga suami ku." Hanya rumah ini, dan satu mobil yang boleh kamu miliki, dan jangan pergi kemana mana, dalam waktu 2minggu kamu harus tanda tangan bea balik nama ke aku, seluruh harta peninggalan bang Gani, "kata Sry dengan ketua

" Sry, aku isteri sahabat bang Gani dan kami punya 4 anak sebagai tanda buah cinta kami, dan mereka harus mempunyai masa depan yang baik walaupun enggak punya ayah lagi, " sahutku lirih penuh kesedihan yang kututpi dan enggak mau menunjukkan kelemahan dk depan ke4 buah hatiku.

" Aku enggak peduli dengan semua itu, karena ini adalah harta peninggalan hasil kerja keras dan keringat abang kandung ku, aku yang lebih berhak " jawab Sry yang didukung ibu mertuaku dengan anggukan kepala dengan memeluk bahunya Sry.

Aku merasakan kepedihan dan kesedihan yang luar biasa dengan semua yang terjadi ini. Belum hilang kesedihan karena kehilangan suamiku tapi harus melihat kenyataan pahit seakan dibuang dan ditendang dari keluarga karena perebutan harta warisan atau peninggalan suamiku.

Waktu pun berlalu dan mengalir tanpa bisa dihentikan. Aku memulai kehidupan sebagai tukang parkir di pekan atau di depan bank, dengan bersahabat dengan debu dan asap kendaraan. Sering mengalami pelecehan tapii aku berjuang melawan rasa sedih di hatiku.

Waktu yang keras pun memberikan pembelajaran yang baik untuk pembentukan kepribadian yang lebih tangguh dan kuat melawan berbagai rasa sakit dan hal yang berat.

Kehidupan yang menyakitkan hati dan jiwa silih berganti dengan perjuangan bersama dengan ke empat buah hatiku.Dengan langka kecil yang terseok-seok dan tertatih-tatih meraih kehidupan ke empat buah hatiku.

Tiada proses yang menghianati hasil.Akhirnya ke empat buah hati ku meraih kesuksesan dengan kemandirian yang membuat mereka dipandang ditengah keluarga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sedih sekali ceritanya bunda Besti, ditunggu lanjutan ceritanya

08 Jun
Balas

Terima kasih banyak Ibu Libe Mart... Salam Literasi Ibu

08 Jun



search

New Post