# Tantangan menulis Gurusiana hari ke 9 tanggal 25 April 2022#

Seekor kucing hitam besar mengendus - endus mencium cakarnya sambil menatap tajam gerombolan hewan sigung yang sedang beristirahat sambil bercengkrama sesama hewan satu sigung disebuah liang hewan.

Saat hewan sudah berlari kencang dan melompat kearah gerombolan sigung yang membuat seseorang sigung kaget luar biasa dan langsung mengangkat ekornya dan menyemprotkan gas dasyat sigung yang beraroma menyengat dan daya sembur sejauh 3,5 meter yang menimbulkan gangguan penglihatan predator dan baunya menimbulkan ketidaknyamanan selama berhari-hari.

Sigung adalah hewan omnivora yang memakan buah- buahan, reptil kecil, ikan, ular, serangga. Sigung akan mencari makan di malam hari atau termasuk nocturnal.Dan pada siang hari akan tidur.

Predator tereksis atau terjitu dari Sigung ( Mephitis mephitis) yang satu famili dengan luak ini adalah burung hantu.Burung hantu mampu menyerang sigung karena tidak memiliki penciuman yang tajam sehingga gas yang disemprot sigung enggak berpengaruh pada hewan burung hantu.

Sigung mampu berkembang biak antara 2-10 anak setiap tahun.Sigung dikenal hewan yang paling bau yang akan menyemprotkan gas dasyat sigung dan sebenarnya cairan minyak yang berasal dari kelenjar ensokrin di bagian ekornya.

Adaptasi fisiologis hewan sigung ini dapat menjadi pembelajaran penting buat kita.Jika ada orang lain yang melukai,menyakiti, merendahkan, menghina, merundung karena kelemahan atau kekurangan kita sehingga dengan sadar dan semena- mena menginjak dan menciderai harga diri kita.Menganggap kita adalah manusia bodoh dan tolol yang hati kita terbuat dari batu atau rongsokan kayu sehingga tidak merasakan sakit jika dilukai.

Kita tidak harus seperti sigung yang langsung putar badan dan angkat ekornya langsung menyemprotkan gas dasyat sigung ke predator atau pembencinya.

Kita adalah manusia yang punya akal sehat dan ciptaan Tuhan yang tertinggi. Maka kita harus menata emosi dengan baik serta membuang rasa ingin menyemprot gas ke para pembenci.

Pembalasan adalah hak Tuhan. Biarlah tangan Tuhan yang membalas dan memberikan pertobatan bagi para pembencinl.Tugas kita adalah membalut hati dengan cinta Tuhan dalam doa dan iman kalau semua akan menjadi pembelajaran yang terbaik untuk menjadikan kita pribadi yang kuat dan tangguh.

Orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita akan memperlakukan kita sesuai dengan keinginan dan kepentingan mereka sendiri.Kehadiran mereka bisa saja memberikan kebahagiaan dan bisa juga menyemburkan luka berbisa dan mematikan dalam kehidupan kita.

Orang lain akan menilai dan mengulik kelemahan kita dengan seluas-luasnya untuk memberikan pembenaran akan kekurangan atau kelemahan mereka sendiri.

Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan serta jangan memberikan ruang dendam untuk merusak dan meracuni kebahagiaan dan kedamaian dalam hati kita.

Hidup untuk berubah dan bermanfaat bagi orang lain.Hidup untuk selalu melakukan kebaikan penuh semangat untuk berbagi dan berjuang keras meraih mimpi lewat doa dan iman.

Hidup untuk melukis perjuangan dalam penderitaan dan kekurangan karena dalam kehidupan yang sulit dan berat itu akan tercipta banyak mutiara kehidupan yang memberikan kepiawaian dan kecerdasan untuk menata penderitaan menjadi pembelajaran yang berbunga kebahagiaan.

Balimbingan, 25 April 2022