# Tantangan Menulis Gurusiana hari ke 5 tanggal 19 Juni 2022#

Lidah memang tak bertulang, tak terbatas kata- kata.Agak termenung sejenak dalam kehidupan yang dijalani saat ini.Ada banyak kegeraman dan kepedihan yang terukir dalam jiwa.

Saat seseorang merasa paling berjasa dan paling banyak berkorban dalam suatu komunitas atau keluarga makan dengan sendirinya merasa punya hak untuk menghancurkan hati orang lain dan menguasai, menekan dan memaksa orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Teringat saat sang pahlawan sindrom air laut, yang selalu merasa haus akan uang padahal punya banyak harta benda yang berlimpah ruah jumlahnya.Selalu memaksa orang lain untuk mengakui dan memaksa orang lain membahagiakan dirinya padahal orang yang dipaksanya pun sangat menderita lahir dan batin.

Memaksa adek iparnya menikah dengan wanita pilihan hatinya untuk menguasai harta benda peninggalan isterinya membuat hubungan mereka menjadi rusak dan hancur lebur.

Berhamburanlah peluru kata beracun yang menyakitkan dan melukai perasaan adek iparnya dan enggak pernah sekali pun merasa bersalah tapi selalu mengajak orang lain untuk membenci.

Kelicikan dan kelicikan otak yang luar biasa kejam dan sadisnya.Bertutur kata yang kejam dan sadis sehingga menusuk dan melukai orang lain.Tapi hatinya dan keluarganya enggak boleh tersinggung. Pasti akan seperti kuntilanak dan mak Lampir yang jahat menyemburkan peluru kata beracun dari lidahnya.

Sosok orang tua yang sangat jahat dan kejam, karena pikiran dan hatinya penuh kejahatan dan kesadisan yang luar biasa kejamnya tapi bisa ditutup dengan kedok agama yang membuat mereka semakin menjijikkan dan memuakkan sekali.

Mengapa seseorang bisa melukai orang lain tanpa merasa bersalah secuilpun, karena tinggi hati dan kesombongan yang merajalela dan berbagai keangkuhan jiwa dicampur dengan dengki atau iri hati yang berkecemamuk dalam jiwa dan pemikirannya.

Adu kepentingan dan keinginan hati yang biasa tak terkendali memaksa orang lain untuk memenuhi standar kemauan hati dan pikirannya. Padahal dirinya pun tidak sehebat yang dipikirkannya.

Berbagai kekonyolan dan berbagai kebodohan yang luar biasa membuat orang lain menjadi ketakutan dan trauma membuat harus jaga jarak dan menutupi atau menyumbat komunikasi agar tidak semakin banyak luka hati yang terkontaminasi dalam jiwa.

Dendam dan kebencian dan berbagai kepahitan jiwa terluka akan semakin tersakiti karena begitu banyak luka yang tertembus oleh peluru kata beracun yang mematikan dan menghancurkan hati.

Ruang jiwa yang terluka dan berdarah karena desingan peluru kata beracun sangat sulit melupakan dan memaafkan karena enggak ada seseorang pun yang ingin harga dirinya hancur dan terinjak-injak karena perbuatan dan tindakan orang lain yang konyol.

Membiasakan diri untuk berbicara dengan baik, membaca buku atau bahan bacaan yang bagus sebagai pembiasan dengan teladan dan aturan yang konsisten sehingga terbentuknya karakter yang baik.

Semakin luas pemahaman yang baik dan membangun pasti akan membuat semakin banyak kosa kata dan perbendaharaan kata yang dikeluarkan sehingga terbentuk karakter dan budi pekerti yang baik.

Kecerdasan yang mumpuni dan bagus pasti akan memberikan kedamaian dan kenyamanan dalam kehidupan yang baik dan berbagai kegembiraan yang indah dalam kehidupan.

Balimbingan, 19 Juni 2022