# Tantangan Menulis Gurusiana hari ke 62 tanggal 19 Februari 2022#

Hamil dan punya anak bukan perlombaan dan bukan tentang seberapa suburnya perempuan atau seberapa perkasanya laki-laki tapi semua anak adalah anugerah Tuhan.Karena enggak ada seorang pun perempuan yang menikah ingin enggak punya anak.Jadi jangan ada yang merasa lebih hebat atau jumawa karena bisa kasih hadiah dua garis pada suami orang lain yang isterinya enggak bisa hamil.Tersenyum sinis perempuan itu berbicara keras dan sarkastik ke aku.Saat dia tahu aku hamil anak ketigaku dari suaminya karena aku sudah punya sepasang anak dari pernikahan sebelumnya dengan suamiku yang kerjanya cuma numpang hidup dengan ku dan enggak mau kerja keras memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecil kami.Aku telah mencoba menjalani kehidupan dengan suami pertama dengan menjual jasa pengobatan disekitar rumah kami karena aku seorang perawat,mencoba berbagai bisnis dan aku mengkreditkan barang- batang,kerja pontang panting siang dan malam untuk mengharapkan asap dapur mengepul dan biaya pendidikan anak tercukupi.Tapi suamiku cuma mampu mengantarkan aku berjualan sehingga waktunya habis main media sosial saat menemani aku menjalankan bisnis ku.Aku muak sekali.

Sebagai perempuan gaul dan punya teman yang mampu secara finansial aku pun tergiur ingin seperti mereka,punya baju,tas,sepatu, kosmetik mahal,rumah mewah,mobil, liburan mewah dan seru didalam dan diluar negeri, posting di media sosial untuk pamer kesuksesan hidupku yang mengundang decak kagum dan pengakuan dari orang lain.Aku pun bertemu dengan seorang pria dengan tidak sengaja saat aku duduk sendiri disebuah cafe.Kami berkenalan dan tukaran nomor HP.Dari sekedar curhat,dan saling terbuka akan masalah kami masing-masing,seperti benang ketemu jarum.Kami seakan merasakan kecocokan dan kesamaan yang indah.Panah asmara bergelora dan penuh semangat merajut anyaman cinta yang me membara dalam jiwaku.Bang Hans memenuhi semua kehausan jiwaku dengan sempurna.Uang yang selalu mengalir ke rekening pribadi setelah berbagi lendir kenikmatan terlarang yang kami lakukan dihotel atau dirumah yang dibelinya buatku.Aku bisa memiliki semua impian ku menjadi wanita sosialita kaya yang penuh gelimang harta.

Aku pun melahirkan bayi laki-laki yang sangat diidamkannya dan keluarganya.Aku seperti air yang mengalir dipadang gurun keluarga besarnya.Aku sangat dilimpahi cinta karena setahun kemudian aku hamil lagi anak kedua,dan melahirkan bayi perempuan yang cantik dan lucu banget.Aku pun berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan ku yang lain dengan meminta kedua anakku dari pernikahan sebelumnya untuk ikut dengan ku.Dan semua permintaanku dituruti suamiku.Dan suatu hari aku melihat bang Hans berada di praktek dokter kandungan terkenal di kota kami,dan keluar dari praktek dokter kandungan bersama isteri pertamanya dan anak perempuan yang diadopsi setelah menikah cukup lama belum punya anak.Aku cuma bisa terdiam sejenak dan tercenung mengingat semua yang terjadi.Aku cuma sedikit terasa sakit saat melihat kebahagiaan bang Hans dengan isterinya yang telah hamil sekitar 9 bulan itu.Aku mengenggam bara api yang membakar jiwaku dan berusaha tenang.Seminggu kemudian suamiku terlihat memakai baju hitam dengan mata sembab bercerita kalau bayi kembar yang dikandung isterinya yang merupakan hasil program bayi tabung mereka dengan suamiku ternyata meninggal dunia dalam kandungan sebelum sempat dilahirkan.Pupus sudah harapan isteri pertama bang Hans untuk mendapatkan anak dari rahimnya sendiri.Aku pun bingung dan enggak tahu harus bagaimana.Terdiam dan mencoba bijaksana memahami segalanya.

Balimbingan,19 Februari 2022