GELIAT SENDU PAGI HARI
# Tantangan menulis Gurusiana hari ke 4 tanggal 16 Juni 2022#
Pagi yang baru ditemani suara kokok ayam dan suara kecil burung yang mengalun merdu dan lembut seperti untaian syair nyanyiannya sebagai pujian dan syukur kepada Pencipta yang memberikan nafas kehidupan yang baru dan kekuatan untuk menjalani hidup hari ini dengan semangat dan penuh sukacita dengan iman dan doa.
Kemarin disekolah ada pengumuman kelulusan peserta didik SMP dan SD. Ada banyak pengalaman penting bertemu dengan orang tua yang peserta didik yang hadir mengambil surat tanda kelulusan anak mereka.
Ada orang tua yang penuh semangat dan berterima kasih, ada yang songong dan plus sombongnya. Dan kisah cerita yang lainnya.Lalu kami pun pulang kerumah masing-masing.
Semalam udah agak mengeluh tentang kegiatan hari ini sebagai speaker di pertemuan workshop di Pematang Banndar. Tapi seakan enggak ada persiapan. Kemarin sudah zoom, temannya bsnydk cerita dan akhirnya diam saja.
Aku bingung saat dia selalu memaksa ku untuk mengerjakan pekerjaan dan tugasnya yang sering mengandalkan aku dan orang lain untuk mengerjakan tugasnya sementara dia akan mengeluh letih dan lelah padahal enggak ada yang dikerjakan di rumah.
Sementara aku, bekerja dirumah untuk mempersiapkan semuanya dan mengerjakan tugasnya. Aku yang ambil alih pekerjaan dan tugasnya, tapi udah sebulan pelatihan dan enggak ada progres kearah yang lebih baik. Aku harus ada di dekatnya dan kupikir ini berdampak baik ternyata enggak.
Ada rasa yang dalam, maunya dia bisa seperti temannya yang cerdas smart, pintar, berwibawa, sopan, memiliki kemampuan literasi yang baik untuk berkomunikasi dengan semangat dan penuh inspirasi yang memotivasi orang lain untuk bergerak, tergerak, dan menggerakkan.
Ada rasa marah tadi malam, karena aku merasa dimanfaatkan. Soalnya apa yang mampu dikerjakan sendiri olehnya harus aku yang mengerjakan. Semua ide dan gagasan pemikiran harus aku dan kesulitan aplikasi mengandalkan temannya.
Sehingga enggak ada perubahan yang nyata dan sangat signifikan. Enggak mau Mandiri dan belajar membaca literatur atau informasi dengan baik membuat dia kelihatan kurang mumpuni.
Harusnya belajar lebih cerdas dan lebih sering utak atik aplikasi sehingga kemampuannya lebih baik dan banyak membaca sehingga berbicara lebih baik juga.
Geliat sendu di pagi hari membuat ku sangat sedih dengar kecewa. membayangkan aku menjadi sangat sangat dan kasar. Aku menekannnya padahal ku tahu semakin ditekan maka dia akan bingung dan panik.
Apa yang harus kukatakan memacu semangat dan kekuatan hatinya. Aku menjadi gelisah karena disaat dia akan berjuang dan aku enggak membuat hatinya dan pikirannya nyaman.
Tolong aku Tuhan, untuk mengembangkan kesabaran dan kekuatan hatiku untuk enggak mempersalahkan keluarga atau kakak nya yang membentuk dan membiasakan serta memberikan teladan dan contoh buruk buatnya.
Aku menjadi pemenang jika mampu menerima dan mengubahnya menjadi pribadi yang mau belajar dan berkembang sesuai dengan perjalanan waktu untuk berpikir dengan sistematis dan teratur untuk berubah kearah yang lebih baik dan maju.
Balimbingsn, 16 Juni 2022



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren koleksinya
Terima kasih Pak... Salam literasi Pak