BEJA SUTRISNA, M.Pd.

Laki-laki bernama lengkap Beja Sutrisna, M.Pd. ini lahir di Banyuwangi pada 6 April 1967. Ia alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Program Pascasarjana Ju...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Jibeg Berlalu

Ketika Jibeg Berlalu

Ketika Jibeg Berlalu

Sebenarnya aku malu sendiri mempertontonkan kejibeganku di depan publik Gurusiana. Pelatihan sudah, diberi contoh sudah, dimotivasi juga sudah. Kurang apa lagi? Tapi ya nggak bisa begitu. Penulis seniorpun kalau sudah dihinggapi rasa jibeg, ya pasti jibeg. Apa lagi penulis ecek-ecek seperti aku ini. Sambatnya jibeeeeeg… melulu. Yaa… daripada jibeg sendiri, lebih baik jibeg berjamaah.

Tapi alhamdulillah, ketika rasa jibegku berlalu, akalku agak waras sedikit, dan bisa kembali ke misi utama yaitu menulis buku. Bukan hanya menulis curhat ngelantur ngalor ngidul yang membuat orang lain ikut jibeg. Sebenarnya aku punya mimpi ingin membuat prasasti yang akan aku persembahkan kepada orang nomor satu dalam hidupku, yaitu ibu.

Semegah apapun prasasti itu tak akan pernah sebanding dengan pengorbanan ibu. Aku tak bermaksud menggantikan pengorbanan ibu hanya dengan sebuah prasasti. Tak akan bisa. Sungguh, tak akan bisa! Prasasti itu akan aku jadikan untuk sekadar pengingat bahwa aku sangat berhutang budi kepada ibu. Atau bahkan sebagai pengingat bahwa aku pernah punya ibu.

Prasasti yang akan aku buat itu adalah sebuah buku antologi yang berisi puisi-puisi tentang ibu. Buku tersebut akan aku beri judul “Rembulan di Hati Ibu”. Berikut ini cuplikannya.

……………………………………

Dalam gelap aku tak kegelapan

Cahaya hatimu menembus kelam

Berpendar redup mengukir kedamaian

Ada rembulan di hati Ibu

Dalam senyap aku tak kesenyapan

Hembusan napasmu penaka angin lembah

Lembut, sejuk, membelai nuraniku

Ada rembulan di hati Ibu

Dalam sunyi aku tak kesunyian

Desir darahmu bak alunan simfoni

Mengalun lirih menemani lelapku

Ada rembulan di hati Ibu

Dalam sepi aku tak kesepian

Detak jantungmu laksana irama gamelan

Senandungkan kidung-kidung palagan

Ada rembulan di hati Ibu

Dalam gelap, senyap, sunyi, dan sepi

Selalu ada rembulan di hati Ibu

Itulah Sahabat, beberapa bait puisi yang sempat aku tulis ketika rasa jibegku berlalu. Tetaplah semangat untuk berkarya, jangan pernah menyerah walaupun banyak kesulitan dan rintangan. Pasti ada jaminan, fainna ma’al ‘usri yusra, maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah:5)

Salam literasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semakin ngelantur dan dituangkan semakin melunturkan jigeg....semangaaaat

20 Sep
Balas

Alhamdulillah, baru start.Terima kasih Bu Yeti.

20 Sep

Akhirnya tulisan pun hadir juga. Keren, Pak. Salam literasi

20 Sep
Balas

Baru belajar menulis Bu, perlu waktu untuk beradaptasi.Terima kasih Bu Salamah.

20 Sep

Keren pisan pak,, Sukses selalu

20 Sep
Balas

Terima kasih Bu Hani. Semoga Bu Hani dan semua Gurusianer juga sukses selalu, amiin.

20 Sep

Manthuuul....siipp Pak Brja

20 Sep
Balas

Terima Bu Oktin.Semoga lancar dan sukses selalu semuanya.

20 Sep

Mantab Pak Beja. Semangat. Salam literasi, sukses selalu.

20 Sep
Balas

Terima kasih Pak Edi. Semoga Bapak juga sukses selalu, aamiin.

20 Sep

Semangat selalu pak untuk berkarya, salam literasi. Sudah difolow juga pak

21 Sep
Balas

Terima kasih Bu Herlina, semoga sukses selalu semuanya.

22 Sep

Terima kasih Bu Hani. Semoga Bu Hani dan semua Gurusianer juga sukses selalu, amiin.

20 Sep
Balas



search

New Post