Iim Kamilah 238

*Rabtah Butik Dhuafa dan Yatim Piatu*

Ibu Atin, pegiat kemanusiaan dan kader masyarakat. Tak pernah kehabisan ide jenius menolong sesama. Kali ini beliau mencetuskan mimpinya ingin melihat kaum papa mengenakan baju bersih, wangi, layak pakai. Aku setuju dengan ide brilliantnya. Dengan baju kotor dan kumal, mana bisa mereka bisa nyaman beribadah di hadapan Allah SWT. Bukankah shalat adalah persembahan hadiah indah untuk Allah? Tentu pakaian bersih wangi menjadi point penting dan suatu kebutuhan. Bukan hanya "kemewahan" yang relatif sifatnya. Jadilah hari itu aku ikuti bu Atin yang semangat untuk segera membuka butik dhuafa dan yatim piatu.

Segera konsep bisnis Allah itu dipublikasikan kepada jaringan kami. Teknik japri dan masuki area WAG dilakukan. Lagi-lagi dengan hanya klik jari di atas kasur saja. Merambah dunia maya. Rabtah digital pun berjalan mulus. Respon datang cepat.

Tak sampai 1 jam, HP langsung gencar didatangi antusiasme para donatur pakaian layak pakai. Wah! Asyik juga nih rabtahnya. Terkagum-kagum aku dengan para simpatisan yang berhati mulia. Mereka langsung sibuk mengumpulkan pakaian. Bu Atin segera bergerak ke rumah para donatur untuk jemput pakaian. Masya Allah, baru juga mimpi dilaunchingkan, Tuhan langsung beri jalan. Sepertinya bu Atin sudah bisa opening butiknya. Sudah ada 3 kresek besar baju, kerudung, pakaian anak dan dewasa. Luar biasa! Betul yang diuraikan pak Sektab tabligh PB bahwa tabligh itu adalah pekerjaan Allah. Maka Allahlah yang akan meluaskan. Allah ada bersama para pejuang rabtah dan tabligh. Mubarak, bu Atin.

Ketika info ini disebar di WAG, aku jadi punya lahan rabtah baru karena teman-teman yang sebelumnya tak kenal jadi mengontakku dan berbincang hangat. Berangkat dari satu vissi yang sama ingin mempercantik kaum dhuafa karena tak semua orang beruntung bisa membeli pakaian indah. Tema agama yang ringan pun menjadi sekilas materi rabtah. Semoga 1 baju yang didonasikan akan Allah ganti dengan "700 baju".

Semoga butik ini Allah ridhai berjalan lancar, stabil. Menjadi lahan rabtah yang bisa berlanjut menjadi jalan pertablighan. Amin.