Musim Wibniar III
TANTANGAN MENULIS 365 HARI
Hari kesembilan
Musim Webinar III
Sebelum pukul 08.00 WIB semua lancar saja. Para peserta webinar bisa bergabung dengan mudah. Saling bertegur sapa dengan sesama peserta dari berbagai daerah se-Indonesia. Ada yang dari Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera. Hampir lengkap mewakili Indonesia.
Saya bisa bertegur sapa dengan teman-teman pengawas se-Indonesia sambil menunggu acara dimulai. Panitia sudah mulai mempersiapkan acara. Pembawa acara sudah beberapa kali latihan membacakan acara. Susunan acara hampir sama dengan seminar tatap muka (off line). Pembukaan, menyayikan lagu Kebangsaan Indoensia Raya, sambutan dan lain-lain. Terdengar beberapa kali pembawa acara menyampaikan “pre memori”. Itu tanda-tanda acara masih baru latihan.
Pada hari yang sama hanya waktu agak siang saya ada kegiatan dengan Pengurus Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI). Agenda saat itu adalah rapat Pengurus APSI di gedung PGRI. Rapat APSI jam 10.30 sampai selesai. Acara webinar jam 08.30 sampai 15.00. Waktu yang hampir bersamaan ada dua kegiatan. Webinar paling nyaman dilaksanakan di rumah. Internetnya kuat. Saya tinggal di kota dan memasang indihome jadi jaringannya kuat. Sinyal yang kuat membuat webinar lancar. Daripada harus terputus kegiatan webinar karena harus rapat APSI di gedung PGRI maka saya putuskan untuk mengikuti webinar dari gedung PGRI.
Sebelumnya saya harus menanyakan ke Mas Tyo, karyawan PGRI Kabupaten Purbalingga, “Mas internetnya bisa dipakai?”
“Bisa pak.” Jawab Ms Tyo mantap
“Untuk webinar bisa mas?”saya meyakinkan
“Saged pak, sudah diperbaiki Telkomsel, sudah bagus.”jawab mas Tyo
Saya langsung berangkat ke gedung PGRI untuk rapat APSI. Memang APSI tidak mempunyai gedung. Anggota APSI sangat sedikit yang aktif hanya sekitar 90 orang. Gabungan pengawas SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK. Anggota PGRI ribuan. Gerbang sudah dibuka. Mas Trisno, karyawan PGRI, sedang menyapu halaman. Saya langsung masuk dan parkir di selasar aula. Sebagai mantan pengurus PGRI saya sangat hafal dengan lokasi gedung. Sengaja tidak parkir di depan karena kalau siang panas. Mas Trisno selalu datang pagi hari. Setelah menyelesaikan pekerjaan di SMK PGRI terus ke gedung PGRI. Memasak air, membuat teh manis, menyapu ruang kantor, menyapu halaman. Itulah pekerjaannya rutinnya.
Saya langsung masuk kantor PGRI. Lebih tepatnya kantor pegawai dan pengurus PGRI. Ada tiga gedung di kompleks PGRI yaitu gedung kanto, masjid, dan aula. Pendingin ruangan saya nyalakan. Walaupun masih agak pagi hawa sudah panas. Laptop saya buka dan nyalakan. Saya sambungkan dengan internet. Tidak bisa tersambung. Pasti password diganti. Baru dua minggu pergantian pengurus baru. Saya bukan pengurus lagi. Tidak tahu password yang baru. Saya cek hp, ternyata hp wifi di hp tersambung. Saya datangi mas Trisno yang sedang menyapu, “Mas Trisno tahu password wifi yang baru?”
“Mboten Pak, kulo mboten nate dolanan kados niku.”jawab mas Trisno jujur
Saya percaya. Pemuda yang sudah berumur tetapi masih bujangan ini memang sangat lugu dan jujur. Melaksanakan tugas tanpa mengeluh. Kompleks PGRI sebesar itu hanya diurus seorang diri. Mas Tyo bagian adminsitrasi dan mas Trisno bagian kebersihan dan semua urusan selain adminstrasi. Sampai saat ini untuk mobilitas tetap pakai sepeda mini. Dibujuk rayu agar belajar sepeda motor takut katanya. Sama takutnya kalau diperkenalkan pada wanita. Takut.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar