BANGUN PRACOYO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengacuhkan atau Tidak Mengacuhkan

Mengacuhkan atau Tidak Mengacuhkan

TANTANGAN MENULIS 365 HARI

Hari Keempat

Mengacuhkan atau Tidak Mengacuhkan

Hari ini sengaja saya menulis tetang bahasa lagi. Kali ini tentang penggunaan kata yang masih saja salah. Kata “mengacuhkan”sering digunakan dalam kalimat sehari-hari. Mengacuhkan berasal dari kata dasar “acuh”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI : 2008: 6), acuh berarti ‘peduli’, ‘mengidahkan’. Kata acuh lebih sering muncul dalam bentuk tidak acuh, acuh tak acuh, dan tidak mengacuhkan.

Masyakat umum banyak menyamakan kata acuh dengan cuek. Kata cuek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008; 270) berarti ‘masa bodoh’, ‘tidak acuh. Sebenarnya kata acuh dan cuek adalah kata yang berlawan. Namun, dalam penggunaannya sering disamakan.

Dalam bahasa percakapan tidak resmi penggunaan kata acuh dengan nada tertentu seringkali justru bermakna tidak peduli. Contoh: “ Dia pidato apa saja, saya mah acuh aja.” Kasus yang sama pada kata peduli dan tahu. Jika diucapkan dengan intonasi tertentu maknanya menjadi tidak peduli dan tidak tahu. Perhatikan contoh berikut :

1. Peduli amat dengan tingkah lakunya. (maknanya sangat tidak peduli)

2. “Permisi Bang, apakah tahu alamat ini?” Tanya Amir

“Tahu.”jawab Bang Ijal sambil mengangkat bahu ( maknanya tidak tahu)

Dalam bahasa tertuiis pemakaian seperti di atas hendaklah dihindari. Masyarakat terpelajar yang mengetahui makna dari kata-kata tersebut juga sebaiknya mulai mengingatkan, memberi contoh penggunaan kata yang tepat. Bila semua orang membiarkan maka akan menjadi kerancuan. Kerancuan yang terus menerus menyebabkan terjadi penyimpangan bahasa.

Berikut contoh kalimat yang menggunakan kata mengacuhkan yang tepat dan tepat agar tidak ada keraguan lagi dalam penggunaannya. Baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis.

(1) Masyarakat sudah diperingatkan untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama Darutat Pandemi Covid-19, mereka mengacuhkan saja imbauan pemerintah. Mereka masih berkativitas seperti biasa. (tidak tepat)

(2) Walau sudah ditegur guru, dia tetap acuh saja dan terus bercakap-cakap dengan temannya saat pelajaran. (tidak tepat)

(3) Kasus positif terpapar virus corona terus naik karena masyarakat tidak mengacuhkan imbauan untuk menjaga jarak sosial. (tepat).

(4) Masyarakat yang mengacuhkan pola hidup bersih dan sehat sekarang sudah meningkat. (tepat)

(5) Demi mencukupi kebutuhan keluarga, dia tidak acuh lagi pada keselamatan dirinya pada situasi darurat corona ini. (tepat)

Setelah mengetahui makna kata acuh diharapkan kita semua tidak ragu lagi menggunakannya dalam kalimat yang tepat. Baik dalam lisan maupun bahasa tulis.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post