FENOMENA YANG DILUPAKAN
Fenomena yang dilupakan
Tulisan ke 3, tantangan hari ke 35
Oleh : Fathor Rozi, S.Pd
(Guru SMP Muhammadiyah Bondowoso)
Kota Tape, 21 Juni 2020
Hari ini Minggu, tanggal 21 Juni 2020, terjadi fenomena alam yang tidak terjadi setiap saat. Apakah fenomena itu? Fenomena itu adalah Gerhana matahari cincin. Sebagian wilayah Indonesia dilewati gerhana matahari cincin dan sebagian tidak dilewati. Adpapun wilayah yang dilewati gerhana matahari cincin adalah :
1 Banda Aceh 13.17 WIB 14.34 WIB 15.42 WIB 2 jam 25 menit 12.05%
2 Medan 13.39 WIB 14.47 WIB 15.46 WIB 2 jam 7 menit 9.37%
3 Padang 14.13 WIB 14.53 WIB 15.31 WIB 1 jam 18 menit 2.19%
4 Pekanbaru 14.04 WIB 14.57 WIB 15.43 WIB 1 jam 39 menit 5.00%
5 Tanjung Pinang 14.07 WIB 15.05 WIB 15.55 WIB 1 jam 48 menit 7.69%
6 Bengkulu 14.48 WIB 14.59 WIB 15.11 WIB 23 menit 0.06%
7 Jambi 14.21 WIB 15.03 WIB 15.41WIB 1 jam 20 menit 2.78%
8 Pangkalpinang 14.27 WIB 15.09 WIB 15.47 WIB 1 jam 20 menit 3.38%
9 Palembang 14.33 WIB 15.06 WIB 15.37 WIB 1 jam 4 menit 1.51%
10 Bandar Lampung - - - - -
11 Serang - - - - -
12 Jakarta - - - - -
13 Bandung - - - - -
14 Semarang 15.07 WIB 15.18 WIB 15.28 WIB 21 menit 0.06%
15 Surabaya 15.01 WIB 15.21 WIB 15.41 WIB 40 menit 0.52%
16 Yogyakarta - - - - -
17 Denpasar 16.09 WITA 16.24 WITA 16.40 WITA 31 menit 0.30%
18 Mataram 16.05 WITA 16.26 WITA 16.45 WITA 40 menit 0.66%
19 Kupang 16.02 WITA 16.32 WITA 17.00 WITA 58 menit 2.77%
20 Pontianak 15.18 WITA 16.15 WITA 17.05 WITA 1 jam 47 menit 9.64%
21 Tanjungselor 15.18 WITA 16.26 WITA 17.24 WITA 2 jam 6 menit 25.37%
22 Palangkaraya 15.31 WITA 16.23 WITA 17.09 WITA 1 jam 38 menit 9.12%
23 Samarinda 15.27 WITA 16.27 WITA 17.18 WITA 1 jam 51 menit 16.26%
24 Banjarmasin 15.36 WITA 16.24 WITA 17.07 WITA 1 jam 31 menit 7.46%
25 Mamuju 15.35 WITA 16.29 WITA 17.16 WITA 1 jam 41 menit 12.93%
26 Makassar 15.44 WITA 16.29 WITA 17.10 WITA 1 jam 26 menit 8.12%
27 Palu 15.30 WITA 16.29 WITA 17.21 WITA 1 jam 51 menit 18.32%
28 Kendari 15.40 WITA 16.32 WITA 17.18 WITA 1 jam 38 menit 13.71%
29 Manado 15.28 WITA 16.32 WITA 17.28 WITA 2 jam 31.15%
30 Gorontalo 15.29 WITA 16.32 WITA 17.26 WITA 1 jam 57 menit 26.07%
31 Ambon 16.40 WIT 17.35 WIT 18.24 WIT 1 jam 44 menit 20.83%
32 Sofifi 16.31 WIT 17.34 WIT 18.29 WIT 1 jam 58 menit 32.57%
33 Jayapura 16.39 WIT 17.37 WIT 18.28 WIT 1 jam 49 menit 39.82%
34 Manokwari 16.36 WIT 17.36 WIT 18.30 WIT 1 jam 54 menit 36.57%
sumber: https://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEgoogle/SEgoogle2001.html
Gerhana matahari sebagian mulai pukul 10.45.54 wib dan berakhir pukul 16.33.58 wib.
Sebagian masyarakat di Indonesia masih meyakini bahwa terjadinya gerhana adalah pertanda akan terjadinya musibah/bencana, alam murka sehingga kita sering melihat di beberapa daerah masih melakukan ritual ritual agar terhindar dari musibah.
Bagi umat Islam kita telah diberikan tuntutan dalam menghadapi fenomena alam ini baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan, sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 1044 yang berbunyi, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”
Selanjutnya kita disunnahkan untuk melaksanakan sholat gerhana sebagaimana hadits berikut :
1. Dari ‘Aisyah (diriwayatkan) ia berkata: Pernah terjadi gerhana matahari lalu Rasulullah saw memerintahkan seseorang menyerukan aṣ-ṡalātu jāmi‘ah. Kemudian orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah saw salat mengimami mereka. Beliau bertakbir ...., kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam. Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian bersabda: Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Oleh karena itu apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui salat [HR. an-Nasai].
2. Dari ‘Aisyah, istri Nabi saw, (diriwayatkan) ia berkata: Pernah terjadi gerhana matahari pada masa hidup Nabi saw. Lalu beliau keluar ke mesjid, kemudian berdiri dan bertakbir dan orang banyak berdiri bersaf-saf di belakang beliau. Rasulullah saw membaca (al-Fatihah dan surah) yang panjang, kemudian bertakbir, lalu rukuk yang lama, kemudian mengangkat kepalanya sambil mengucapkan sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd, lalu berdiri lurus dan membaca (al-Fatihah dan surah) yang panjang, tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian bertakbir lalu rukuk yang lama, namun lebih pendek dari rukuk pertama, kemudian mengucapkan sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd, kemudian beliau sujud. Sesudah itu pada rakaat terakhir (kedua) beliau melakukan seperti yang dilakukan pada rakaat pertama, sehingga selesai mengerjakan empat rukuk dan empat sujud. Lalu matahari terang (lepas dari gerhana) sebelum beliau selesai salat. Kemudian sesudah itu beliau berdiri dan berkhutbah kepada para jamaah di mana beliau mengucapkan pujian kepada Allah sebagaimana layaknya, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka segeralah salat [HR Muslim].
Adapun Salat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian. Apabila gerhana usai sementara salat masih ditunaikan, maka salat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan. Orang yang dapat mengerjakan salat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana. Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak perlu mengerjakan salat gerhana. [sumber: Rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah No. 19 tahun 2008]
Salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Urutan tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:
1. Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.
2. Takbiratul-Ihram, lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang dengan jahar.
3. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
4. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, makmum
membaca rabbana wa lakal-hamd.
5. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surat panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.
6. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.
7. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud
11. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
12. Salam
13. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istighfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.
Pada masa pandemi Covid-19, salat sunah, termasuk salat gerhana, sebaiknya dilakukan secara berjamaah di rumah masing-masing bersama keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga dapat menjadi imam dan khatib sesuai kemampuan masing-masing, baik dalam pilihan surah maupun ketika berkhutbah. Sumber : Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/MLM/I.1/E/2020, 27 Syawal 1441 H / 19 Juni 2020 M
#gerhana
#matahari
#cincin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
MantapSangat bermanfaat
Inggih Bu. Amien
Mantul infobya
Sama sama bu
Trima ksh infonya pak
Siap sama sama bu
Terima kasih,Pak atas ilmunya..
Siap...sama sama bu
Sangat bermanfaat..semoga sukses
Amien... begitu juga dgn panjenengan bu
Info yang bermanfaat. .
Inggih. Alhamdulillah
Mantap pak. Terima kasih infonya pak.
Sama sama Bu
Barakallahu fiik. Terima kasih untuk informasinya, Pak
Siap
Informasi yang keren...
Inggih Bu
Keren...
Terimakasih bu
Luar biasa. Bermanfaat sekali. Salam Literasi.
Salam kembali pak
Terimakasih Pak, ini baru selesai sholat gerhananya di kota tape
Alhamdulillah...bapak jadi imam nya bu
Informasi nya sangat bermanfaat dan mengingatkan kita pada sang pencipta Allah swt
Informasi nya sangat bermanfaat dan mengingatkan kita pada sang pencipta Allah swt
Terimakasih Bu...
Terimakasih Bu...