Bambang Listiyanto

Saya seorang guru yang mencintai dunia kepenulisan dan membaca. Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menginspirasi, mengajar, dan mengubah hidup...

Selengkapnya
Navigasi Web
Petualangan Lupi Pembelajaran Ekosistem yang Seru
Dok.Pribadi

Petualangan Lupi Pembelajaran Ekosistem yang Seru

Petualangan Lupi: Pembelajaran Ekosistem yang Seru

Oleh : Bambang Lty

Hari ini, sebagai seorang guru, saya bersiap-siap untuk mengajar di sekolah. Setelah kita berdzikir pagi di lapangan, waktu pertama kali yang penuh semangat dimulai dengan siswa-siswa belajar Tekwondo selama satu jam. Sementara itu, saya mempersiapkan materi-materi yang akan saya ajarkan hari ini: Ilmu Pengetahuan Alam (IPAS), Matematika, dan Bahasa Indonesia. Setelah istirahat, saatnya saya memulai pelajaran IPAS.

Namun, hari ini ada elemen tak terduga yang membuat hari itu menjadi berkesan. Saat saya memulai pelajaran IPAS, suasana kelas cukup heboh karena kedatangan tamu istimewa, Lupi, si ulat daun jeruk. Ternyata, Lupi sudah diberi nama oleh salah satu siswa, Ahlam.

Ahlam dengan semangat berkata, "Kita beri nama, Lupi, ya!" Dan begitulah, Lupi menjadi nama yang melekat padanya. Namun, pertanyaannya adalah, mengapa saya membawa Lupi ke sekolah? Nah, itu karena Lupi telah memakan habis sebatang pohon jeruk wangi yang masih dalam pot. Itu bisa jadi makanan yang cukup besar untuknya, dan mungkin ia habiskan dalam dua hari atau dua malam. Terlepas dari itu, ada cerita menarik tentang konsekuensi jika ulat seperti Lupi masih kecil dan saya mengambilnya. Tapi situasi ini berbeda. Lupi adalah tamu spesial dalam pembelajaran tentang ekosistem.

Tanggapan siswa sangat beragam ketika mereka melihat Lupi. Ada yang berani menyentuhnya, tapi ada yang merasa geli dan takut. Ada juga yang hanya berteriak-teriak tanpa berani menyentuhnya. Namun, ada satu siswa yang berani, Imran. Ia langsung mencoba menyentuh Lupi dengan tenang dan tanpa rasa takut atau jijik.

Saat pertama kali menyentuh, Imran berkata dengan polos, "Jangan dipaksa, ya." Namun, akhirnya ia berhasil menyentuh Lupi meskipun dengan ekspresi wajah yang lucu karena merasa geli. Tapi seiring berjalannya waktu, ia mencoba lagi dan akhirnya berhasil memegang Lupi dengan lebih baik.

Hingga menjelang pulang, para siswa masih penasaran dengan Lupi dan peranannya dalam ekosistem. Ketika saya bertanya, "Dalam konteks ekosistem, apa peran Lupi?" Ken menjawab dengan yakin, "Dia adalah konsumen." Saya pun bertanya lagi, "Mengapa dia disebut konsumen?" Pak Bams penasaran. Ahlam menjelaskan dengan semangat, "Karena dia adalah heterotrof, Pak." Saya meneruskan pertanyaan, "Apa itu heterotrof, Lam?" Ahlam menjawab dengan percaya diri, "Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri." Kemudian, Bintang menambahkan, "Kalau daun, perannya sebagai apa?" "Autotrof," jawabnya.

Kedatangan Lupi hari ini telah memberikan momen yang tidak terlupakan dalam pembelajaran ekosistem. Kehadirannya mengubah suasana kelas menjadi lebih hidup dan menginspirasi para siswa untuk lebih memahami dan menghargai peran makhluk hidup dalam ekosistem.

Tagur – 3

Makmur III, 5/9/23

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, lupi sebagai peraga langsung yang terus membekas pada memori siswa. Sukses Pak, Barakallah.

06 Sep
Balas



search

New Post