Tikungan Angker
#Day_182
#Tantangan_365_hari_menulis_gurusiana
Mat bedul tergesa-gesa membersihkan dirinya di sungai, saat melihat matahari sudah mulai tergelincir di balik bukit. Sawah yang di kerjakannya dari pagi itu merupakan satu-satunya sumber penghasilan keluarganya. Sawah yang ada di kaki bukit kemuning itu terlihat sangat subur.
Setelah semua tubuh dan pakaiannya bersih Mat Bedul bergegas menuju pondok kecil yang terbuat dari bilah bambu beratapkan batang bambu yang di belah dua. Beberapa peralatannya disimpan di pondok berukuran 2x2 meter persegi. Mat Bedul segera mengunci pintu pondoknya dan segera melangkah pulang menuju desa yang berjarak sekitar 2 km. Melewati kebun, pemakaman dan hutan bambu.
Terlalu memaksakan diri bekerja, sampai lupa waktu telah sore. Baru berjalan beberapa ratus meter sudah terdengar suara adzan magribh dari desanya. Cahaya matahari sore pun mulai perlahan hilang berganti dengan gelapnya malam. Mat Bedul mempercepat langkah kakinya seolah berlari.
Sesampai di hutan bambu yang bersebelahan dengan pemakaman umum bulu romanya mulai berdiri. Jalan yang sedikit menikung dan dipisahkan oleh rumpun bambu memungkinkan orang untuk melihat orang di ujung jalan tikungannya. Beberapa langkah mendekati tikungan Mat Bedul melihat ada orang berjalan berlawan arah menujunya di remang-remangnya sore. Dalam hati dia berkata "siapa yang berjalan kesawah sore begini"
Sesampai di tengah tikungan tepatnya di bawah rumpun bambu orang yang dilihatnya dari kejauhan tadi menghilang, seketika mata Mat Bedul menoleh kiri dan kanan mencari-cari sosok yang dilihatnya sebelumnya. Rasa takut mulai mencengkram diri Mata Bedul. Tanpa sadar Mata Bedul berlari kencang mencoba melepaskan ketakutannya.
Ketika melewati area pemakaman Mar Bedul melihat sesosok orang berjongkok di atas sebuah kuburan, hanya mengusapkan kuburan itu dari bawah keatas berulang-ulang. Apa yang dilihatnya membuat dirinya semakin takut, kali ini Mar Bedul berlari sambil berteriak ketakutan. Beberapa langkah melewati pemakaman sosok tadi tiba-tiba berada tepat dihadapannya, seketika tubuh Mat Bedul lemas tak bertenaga, kakinya tiba-tiba lemah dan tidak dapat bergerak, suaranya tidak keluar dan tubuh Mat Bedul jatuh ke tanah tidak sadarkan diri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar