Ini adalah tulisan saya yang pertama di Gurusiana. Dan memang masih beberapa menit lalu saya mendaftar jadi anggota. Sebelumnya saya menemukan situs ini dari sebuah postingan yang dibagikan di grup facebook, kalau tidak salah dari bu Nur Sofiah.

Begitu pertama kali membuka, saya langsung tertarik. Situs ini berisi kumpulan tulisan dari bapak/ibu guru. Tulisan yang jujur menurut saya. Kenapa jujur? Yah tahu sendiri lah di grup-grup facebook banyak tulisan bohong. Judulnya bombastis, isinya copy paste. Itupun kalau fakta, sebagian cuma dibuat-buat. Kalau disini banyak yang berbagi kesehariannya mengajar. Beberapa juga berbagi tips yang riil.

Meski begitu, jujur saya belum tertarik bergabung. Belum yakin apakah penting menjadi anggota gurusiana.

Saya coba cari informasi dulu di google, mengetikkan kata kunci “review gurusiana”. Berharap ada yang mengulas situs ini apa kelebihan dan kekurangannya. Dan ternyata yang muncul di google adalah artikel “Gurusiana: Solusi Bagi Guru yang Belum Memiliki Blog” dari blog Guru Muda, milik pak Nuroni Yusron Fauzi. Ini bukan blog asing bagi saya, dan sudah sering saya kunjungi (tentu saja tanpa sepengetahuan pemiliknya).

Alhamdulillah, lewat tulisan itu….. saya masih belum yakin untuk bergabung! Soalnya yang disarankan adalah guru yang belum punya blog. Sedangkan saya sudah punya blog. Tapi biar bagaimanapun, tulisan itu muncul dari guru yang aktif menulis. Rekomendasinya tetap layak dipertimbangkan. Jadi tidak ada salahnya juga kalau saya bergabung. Sambil belajar menulis juga.

Apalagi setelah lihat-lihat di situs gurusiana ini banyak kategori yang bisa dipilih. Artinya saya bebas menulis apa saja, selama masih dalam ranah pendidikan.

Akhirnya, saya putuskan untuk bergabung.

Proses mendaftarnya cukup mudah. Saya yang masih gaptek ini ternyata tak kesulitan mengikuti prosesnya. Tinggal mendaftar lewat facebook atau gmail. Lalu isi beberapa identitas diri. Selesai.

Namun ada sedikit kekurangan menurut saya. Untuk mendaftarnya tidak ada konfirmasi apakah benar-benar guru atau bukan. Apakah ini penting? Saya hanya berandai-andai, untuk sekarang mungkin semua member adalah guru, tapi tidak tahu ke depannya. Adakah buktinya? Banyak! Lihatlah grup-grup guru di facebook. Dulu masih banyak berisi kejujuran, sekarang malah dipenuhi berita hoax karena aku-akun palsu yang bergabung. Minimal dikonfirmasi dulu nama dan sekolah tempat mengajarnya, seperti salah satu grup kredibel yang saya ikuti. Tapi tak apalah, mudah-mudahan tidak seperti itu.

Kembali ke pembahasan, intinya sekarang saya sudah punya akun di Gurusiana. Artinya saya harus punya tulisan untuk ditampilkan. Sayangnya saya belum punya tulisan bagus. Jadi yaaa tulisan sederhana nan mendadak ini yang dapat saya tampilkan.

Akhirnya tepat pada malam menuju pagi ini, di hari pertama libur panjang akhir semester + hari raya ini, sambil menunggu waktu sahur ini, saya berhasil menjadi anggota sekaligus membuat tulisan pertama di Gurusiana. Wassalam.