Mengatasi Anak Hiperaktif
Tantangan menulis hari ke 93
Mengatasi Anak Hiperaktif ( bagian 1 )
Oleh Azhari
" Aduh, benar - benar dech anak kelas 3 b itu. Nggak mau diam di tampat duduknya. Lari sana, lari sini, padahal saya sudah membuat kontrak peraturan sama mereka," keluh buk Marni setiap kali mengajar mata pelajaran PAI di kelas 3 b. Keluhan ini bukan hanya disampaikan oleh Buk Marni saja, tapi oleh beberapa orang guru yang pernah memberikan pembelajaran di kelas tersebut.
Dalam forum KKG mini sekolah kembali bebera orang guru menyampaikan kondisi kelas 3 b tersebut. Mereka melemparkan permasalah ini, sebab ketika disampaikan kepada wali kelas 3 b hanya ditanggapi dengan senyuman sambil berkata : " anak - anak memang dunia begitu buk, masih dunia bermain. Selagi tidak membahayakan, tak apa - apa dan cukup fasilitasi saja." Saat forum KKG mini sekolah, Buk Aisyah selaku wali kelas 3 b diminta sebagai Narsum akan problem yang terjadi di kelasnya.
Setelah memberikan kata pendahuluan dan penghormatan maka mulailah Buk Aisyah menjelaskan gambaran umum prilaku peserta didiknya. " Prilaku peserta didik yang tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi, dan bertindak sekehendak hati dikarenakan sebagian besar mereka adalah anak-anak yang hiperaktif. Mereka selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau bermain karena perhatian mereka suka beralih dari fokus satu ke fokus lain," kata Buk Aisyah menjelaskan. " Kenapa hal ini Buk Aisyah biarkan saja, kami dari kelas lain merasa terganggu dengan peserta didik kelas 3b , bukan hanya ketika jam pembelajaran tapi juga saat jam istirahat. Mereka berlari kian - kemari," kata Buk Wely guru kelas 4a.
" Sebaiknya kita dengarkan penjelasan dari Buk Aisyah dulu tentang anak hiperaktif ini, Buk Wely," kata Buk Marni menengahi. Kemudian mereka mendengarkan penjelasan Buk Aisyah. Buk Aisyah mengatakan bahwa terjadi anak + anak yang hiperaktif ini dilatarbelakangi oleh sikap orang tua yang membesarkan anaknya. Adapun faktor yang menyebabkan anak hiperaktif adalah :
1. Penanaman, memberlakukan anak terlalu manis, membujuk - bujuk makan, membiarkan saja sehingga mereka memiliki beragam cara untuk memperdaya orang tua untuk memenuhi apa yang diinginkannya.
2. Kurang disiplin dan pengawasan, mereka akan berbuat sesuka hatinya. Apa yang dibuatnya dibiarkan saja tanpa diperhatikan dan diawasi.
3. Orientasi Kesenangan, mereka ingin memuaskan kebutuhannya sendiri tanpa mengindahkan hukumannya.
" Adapun kriteria anak hiperaktif pada masa sekolah adalah sebagai berikut: ...., " Buk Aisyah
Bersambung
Katapiang, 20092020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ditunggu ulasan berikutnya..tulisan keren.Salam literasi
Terima kasih atas supportnya Buk. Insyaallah sambungan akan dilanjutkan
Mantap jadi guru harus mampu memberikan sugesti buat siswanya agar PBM berlansung nyaman, tulisan yg inspiratif sekali Bapak, terima kasih salam Literasi
Terima kasih atas supportnya bunda cantik. Salam hangat dan literasi