BERKAH RAMADHAN MAHMUDAH

Oleh: Ayu Putu

Adalah seorang mama muda bersama putra semata wayangnya. Sebut saja namanya Mahmudah. Setiap hari dia berjualan apa saja. Selain produk kuliner buatan sendiri, ia juga menjadi reseller produk teman-teman UMKM. Ada Bolu panggang, kerupuk oven, pudding, jus buah, bubur sumsum, sosis goreng, rendang jengkol dan lain-lain

Sejak pandemi Covid 19, dia harus berjuang membantu suaminya mencari nafkah. Suaminya yang seorang supir ojol, kena imbas dari pandemi Covid 19. Untuk membayar kontrakan, biaya anak sekolah dan kebutuhan sehari-hari tak bisa ia penuhi. Mahmudah istri sholehah berinisiatif membantu suaminya.

Aku lihat ia rajin posting dagangannya yang palugada di grup-grup Wathsap. Kebetulan aku dan dia ada di beberapa grup yang sama.

Selain jualan di grup WA dan toko online, Mahmudah juga membuka lapak secara offline. Ia menyewa tempat di depan toko kosmetik. Tempatnya hanya cukup untuk meletakkan booth kecil.

Menurutnya, pemasukan di depan toko kosmetik itu, kurang signifikan.

Ia berencana di bulan Ramadhan akan mencari tempat di jalan yang ramai orang lalu lalang.

Dipilihlah tempat, di jalan perempatan menuju kompleks perumahan yang cukup elit, tepat di seberang sebuah Masjid megah.

Di situ Mahmudah fokus jualan Krupuk Oven yang di ambilnya dari guru ngajinya. Ia memilih fokus jualan Krupuk Oven itu, karena menurutnya krupuk itu unik, tiada duanya. Rasanya enak, gurih tanpa minyak, nendang, tak bikin radang. Belum ada yang jual krupuk yang sama.

Alhamdulillah, ia jualan di situ cukup ramai peminatnya. Dalam beberapa hari ia sudah banyak pelanggan. Sesekali ia memberikan bonus krupuk pada pelanggannya, namun justru banyak pembeli yang tidak mau menerima uang kembalian darinya.

"Buat anaknya saja ya Mbak", kata pelanggannya.

Semenjak sekolah libur, putranya selalu ikut menemani bundanya, berjualan.

Uang kembaliannya mulai dari lima ribu hingga puluhan ribu.

Mahmudah menceritakannya padaku, antara senang, terharu dan malu. Perjuangannya itu banyak mengundang perhatian dan rasa iba.

Ia berjualan dengan keranjang di atas motor. Tikar, payung dan terpal di kembangkan, menghindari panas yang terik. Sebenarnya ia tak ingin di kasihani orang. Ia sekarang betul-betul happy jualan. merasakan banyak manfaat dari berjualan. Bukan hanya keuntungan berupa uang, tapi lebih dari itu. Nilai ibadah dan banyak menjalin silaturahim dengan banyak orang.

Selama Ramadhan sudah banyak krupuk oven yang terjual. Tentu saja guru ngajinya pun senang. Krupuknya bisa memberikan in come yang lumayan besar bagi para resellernya.

Krupuk oven dijual 30K- 35K/ball/ 500g, kalau yang bungkus plastik kecil, ada yang di jual 5k dan 10k.

Mahmudah pun bercerita padaku, bahwa ada pelanggan yang sudah memesan krupuk oven 8 ball untuk persiapan lebaran. Semoga nanti nambah pesanannya.

"Ramadhan tahun ini betul-betul berbeda buat aku. Banyak pengalaman yang indah. Aku merasa happy jualan membantu suami. Dulu aku jualan karena terpaksa hee. Kini aku ikhlas membantu suamiku.

Aku punya mimpi, suatu saat bisa punya Ruko yang bisa untuk usaha dan tempat tinggal. Semoga pula rumah tanggaku langgeng dan berkah", kata Mahmudah dengan wajah berseri.

"Aamiin ya Rabbal Al-amin",timpalku