SALAM RINDU UNTUK AYAH
Oleh : Ayu Indrawati
#tagur hari ke_28
Mendung datang kembali.
Gelap tak ingin menepi.
Gundahpun merambah sunyi.
Perlahan menyapa pagi
Berkabut jendela hatiku.
Membasah airmataku.
Terisak disudut terdalam jiwaku.
Menahan perih yang menusuk sanubariku.
Gerimis, masih betahkah kau berkunjung?
Hujan, masih deraskah kau mengguyur?
Dimgin, masih nyamankah kau menanggung?
Pada resah yang tak lagi ingin pergi.
Pada gelisah yang tak bosan terus mendatangi.
Pada bayangnya yang setia mengikuti.
Meskipun telah kucoba menepis jauh.
Namun semua tetap enggan tuk berpaling lari.
Bagai awan berarakyang memayungi kemana kakiku berdiri
Daparkah ku padamkan kasih yang yang selalu kau berikan.
Sanggupkah ku buang semua kenangan yang kau ukirkan.
Adakah kau memahami laraku saat kau terkapar tak sadarkan.
Dukaku mungkinkah kau tahu?
Indramayu, 23 April 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wooow....kereeen diksinya...hmmm terpesona diriku ..
Baru belajar .... terima kasih yaa
Kereeen puisinya bunda, semoga sehat dan sukses selalu
Terima kasih, salam sehat juga yaa
Semoga kerinduan kepada Ayah terbayar kan dengan mengirimkan doa-doa dari anak cucunya.
Aamiin
Kereeennn
terima kasih dan salam literasi