Alamiah dan sudah menjadi kodrat bahwa dimuka bumi ini selalu ada pasangan. Malan-siang, hitam-putih,, kaya-miskin dan seterusnya. Pun demikian Allah memciptakan ummatnya ada laki-laki ada perempuan. Diantara mereka sudah terdapat jodohnya untuk membangun rumah tangga.

Kebahagiaan rumah tangga diawali dengan prosesi nikah yang sangat sakral karna dipertemukannya janji suci sebagai ikatan jalinan rumah tangga atas dasar cinta dengan ridho Allah. Segala keindahan ada pada mereka dan keluarganya. Ada banyak harapan dan cita-cita bahagia selamahnya mawaddah warrohmah.

Kebahagiaan kedua adalah tatkala seorang istri mengandung bayi yang pasti menjadi idaman sebuah keluarga. Kebahagiaan tiada tara ketika istri melahirkan sang bayi mungil nan penuh harap bahagia masa depan. Ujian dan tantangan tatkala hamil hilang musnah dihantam kebahagiaan hadirnya buah hati idaman.

Anak seringkali disebut sebagai buah hati. Kenapa demikian? Hati adalah rasa yang ada dalam diri manusia yang penuh kasih dan harapan. Anak adalah buah hati karena mereka hadir juga karna hati. Karna rasa cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya. Oeleh karena itu sayangi buah hati karna kelak merwka juga akan menyayangi kita seperti orang tua kita dulu menyayangi kita.

Kasih dan sayang selalu kita curahkan pada buah hati kita sampai mereka kan dewasa. Namun terkadang kasih sayang kita akan terus ada meaki mereka sudah dewasa dan berkeluarga. Namun memang ada saatnya kita berpisah tatkala mereka telah berkeluarga. Kalau kita menggunakan ilmu matematika dan ilmu dagang kita akan merasa rugi. Kita sudah besarkan mereka dengan susah payah setelah besar diambil orang. Namun jika kita melihatnya dari sisi ibadah, apa yang telah kita berikan kepada mereka semuanya ada nilai ibadah. Kebahagiaan dunia akhiratlah yang selalu kita nantikan

Sayangi buah hati kita. Dampingi buah hati kita. Ajari buah hati kita untuk hidup bahagia. Ajaklah mereka selalu dekat pada Allah karna hanya itu sandaran hidup kita. Jangan berharap bahwa mereka kelak akan membahagiakan kita. Yakinlah pada Allah bahwa jika kita mnanam kebaikan pada buah hati kita, maka Allah akan memberikan kebahagiaan juga pada kita.

Apakah kita bisa mengantarkan buah hati kita menjadi qurrota a'yun? Keturunan yang. menjalankan ketaatan dan dengan ketaatan itu dapat membahagiakan kedua orang tuanya dunia akhirat. Apakah kita bisa? Katakan Yes I Can ...