Sebagai seorang guru, sudah seharusnya saya berusaha membangun suasana belajar yang menyenangkan. Apalagi dalam pembelajaran orakarya, saya berusaha agar peserta didik dapat praktek dengan enjoy.

Waktu itu metode pembelajaran yang saya lakukan adalah diskusi. Peserta didik dalam kelompoknya mengerjakan kerajinan sambil berdiskusi. Saya sebagai guru memfasilitasi kegiatan agar kondusif. Saya berjalan dari satu kelompok ke kelompok lain.

Namun, pada suatu ketika saya melihat ke arah pojok kanan, ada suatu bayangan putih seperti kabut atau asap. Namun sebentar saja bayangan itu hilang. Lalu karena kesibukan saya mengabaikan saja kejadian tersebut. Saya melanjutkan berjalan-jalan dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Namun saya kembali lagi melihat semburat putih di pojok kanan tadi. Dengan sangat penasaran, saya langsung berjalan menuju ke sana, dan begitu saya sampai semburat putih itu sudah hilang. Namun ada sesuatu yang tertinggal, yaitu bau asap rokok!

Saya kaget luar biasa, bisa-bisanya saya kecolongan! Dengan menahan emosi saya menggeledah laci meja, dan benar saja saya menemukan sebuah puntung rokok yang masih panas. Saya marah luar biasa!

Karena pojok tersebut kosong, dengan setengah berteriak saya menanyakan siapa yang punya rokok tersebut. Saya benar-benar kesal, saya merasa dibodohi. Akhirnya , siswa yang memiliki rokok tersebut dan merokok diam-diam di pojok saya ketahui namanya. Saya bawa anak tersebut ke ruang BK untuk saya proses akibat dari perbuatannya.

Dengan bantuan guru BK, saya menegur anak tersebut, dan dia mengakui kesalahannya. Orang tua nya juga kami hadirkan ke sekolah. Mereka juga kooperatif dan bersedia menasehati dan menerima sanksi untuk anaknya.

Walaupun saya sangat kesal, namun ini menjadi pembelajaran buat saya agar lebih hati-hati lagi di dalam proses pembelajaran