Piagam Biru Eksklusif
Sejenak kupejamkan mata ini untuk menghilangkan rasa kantuk yang menghampiri, selepas salat zuhur aku mencoba beristirahat. Dari mulai pukul 03.00 dini hari sampai dengan pukul 11.30 mobile yang begitu padat membuat badan menjadi lelah.
Kegiatan hari ini sangatlah padat, mulai dari memasak sahur, beberes dan pergi ke pasar untuk mengisi kulkas adalah agenda yang tak bisa di lewatkan. Dan yang paling penting kegiatan yang sangat menyita waktu adalah mengurus listrik.
Meteran listrik yang rusak membutuhkan perhatian juga, selepas belanja aku dan suami pergi ke PLN terdekat untuk melaporkan meteran yang belum juga diganti. Dengan selembar surat yang diberkan oleh tenaga teknis PLN lapangan yang memeriksa meteran listrik, aku pun datang untuk melapor.
Sampai di PLN, surat tersebut harus di fotocopy terlebih dahulu, sementara menunggu fotocpy buka aku harus pulang lagi ke rumah. Maklum karena jarangnya yang fotocopy sepertinya banyak fotocopy yang tutup untuk sementara, jika mereka ingin buka biasanya sudah agak siang.
Pukul 10.00 aku dan suami lagi ke PLN untuk menyerahkan surat tersebut, sesampai di lokasi aku menemui pak satpam yang berjaga.
“Siang Pak”, sapaku kepada beliau
“Iya Bu, ada yang bisa saya bantu?, tanya beliau padaku
Aku menyodorkan selembar kertas bukti bahwa ada pihak PLN yang sudah datang ke rumah untuk memeriksa meteran listrik. Namun sudah sepuluh hari lebih belum juga ada penggantian meteran, ya aku pun cukup maklum di tengah pandemi seperti ini kita harus tetap stay at home, akan tetapi karena sudah terlalu lama aku pun akhirnya keluar dan melaporkan ke pihak PLN.
“Tunggu 10 hari lagi ya , nanti ada telepon dari pihak kami, pak satpam berbicara kembali padaku.
Aku pun mengucapkan terimakasih dan pergi meninggalkan lokasi, lalu mencari kebuthan yang tadi belum dapat semua, ya maklumlah kalau dah keluar semua pengennya diselesaikan, karena kondisi seperti ini untuk ke luar rumah sangatlah harus dipertimbangkan secara matang.
Kembali ke rumah menjelang zuhur, selepas salat aku pun beristihat, kurang lebih satu jama kemudian putriku membangunkanku. “Bu piagam biru ibu sudah mendarat, alhamdulillah ucapku langsung bangun dan cepat mengambil gawai di atas lemari plastic. Kulihat berkali-kali kok sepertinya bukan si biru tantangan gumamku dalam hati, setelah ku lihat kembali ternyata piagam penghargaan sebagai peserta lomba menulis “Sudahkah merdeka belajar”, walaupun tidak menang paling tidak bisa menjadi kenangan dan bisa memotivasi ku agar lebih giat lagi menulis.
Terimakasih Pak CEO, yang telah memberikan penghargaan yang sangat luar biasa bagiku sebagai pemula untuk itu kunamakan”Piagam Biru Eksklusif”
#Tantangan gurusiana hari (ke-!05)
Atlaili
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah piagamnya keren bu
Makasih Bu
Keren Bund. Aku gak dapat. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Alhamdulillah, belum kali bu lagi dalam antrian, makasih
Antrinya panjang ya Bun ? untuk dapat piagam biru dari tantangan menulis Gurusiana.
Waahhh... Sdh datang yaa.. selamat ibu. Yang aku kapan ya..
ya ini sibiru yang lain datang menghampiri, kalau yang tantangan belum
Apa syaratnya Bun???
Ikut lomba menulis kemaren tapi gak masuk nominasi, tapi du kasih piagam
Saya ikut..dan tidak masuk nominasi......pengajuannya kemana?.......ada link nya Bun???
Selamat bu. Barokallah
Makasih bu
Makasih bu
Alhamdulillah, sy juga blum dapat piagam biru tantangan
Sama Bu yang tantangan belu, dapat terimakasih
alhamdulillah...
Ya bu syukur dapat piagam biru yang lain