Tantangan Menulis Hari ke -20

#TantanganGurusiana

Minggu ini ada yang berbeda saat belanja. Bukan beda daftar apa yang harus dibeli, karena pengaruh daftar menu yang berubah. Tetapi baru dalam hal kebiasaan..Kebiasaan saat belanja (pergi ke pasar). sesuatu yang mungkin bagi sebagian orang sudah biasa. Namurn bagi saya ( sepertinya bukan saya saja deh) tidak biasa. Apa itu?. Membawa tas Belanja.

Tas belanja di sini maksudnya, tas besar tempat untuk membawa yang kita beli semisal sayuran, tempe, tahu, daging dan semacamnya.Lo apa istimewanya ?. Mungkin anda bertanya seperti itu.

Bagi saya ini istimewa. Karena saya mengubah sebuah perilaku saat belanja ke pasar tradisional. Biasanya jika belanja ke pasar, saya berangkat lenggang kangkung (maksudnya tidak membawa apa-apa kecuali dompet.Wah kalau ini tidak terbawa celaka 12, mau apa ke pasar?).

Padahal yang mau dibeli terkadang untuk persediaan beberapa hari. Sehingga jumlah yang dibeli beraneka ragam. Akibatnya bawaan saya banyak, maka saya biasanya membeli kantong plastik agak besar dengan harga ,Rp 1.000, per kantong, minimal saya membeli satu. Kalau banyak belanjanya yang tentunya lebih dari satu...

Saat itu tidak terpikir oleh saya betapa banyak kantong plastik saya pakai. Itu artinya saya sudah menyumbang sampah plastik minimal dua perharinya, Itu baru kantong plastik yang besar, padahal bukan hanya itu saja.

Kantong -kantong plastik ukuran kecil lebih besar jumlahnya. Coba saja misalnya, beli cabe tempat nya kantong plastik, beli tempe/ tahu pakai kantong plastik, beli buah pakai kantong plastiknya, mungkin kalau dijumlah kurang lebih ada sekitar 10-15. Itu perhari. Jika satu Minggu dua kali belanja. Sudah berapa ? Padahal kita tahu sampah plastik sulit terurai, jika dibakar juga tidak sehat. Solusinya ? Saya harus membawa tas belanja dari rumah seperti yang sedang digalakkan, seperti ibu saya dulu kalau belanja, membawa tas belanja.

Kebetulan, beberapa hari kebelakang, saya ke Yogya. Ketika saya dan rombongan sampai di Candi Borobudur, saya melihat sebuah tas belanja. Tas yang mengingatkan kepada keluarga saya di Jawa. Tepatnya Blora. Mereka sebelum ada permasalahan sampah plastik sudah menggunakan itu. Juga para penjual. Mungkin di Jakarta juga ada ya ?. Seperti apa tasnya ? Jujur saya kurang bisa mendeskripsikan ya. Tapi saya tampilkan fotonya disini.

Harga dari tas tersebut yang ukuran besar, itu saya beli seharga Rp 30.000 Saya kira tas tersebut akan lama terpakai. Kuat dan tidak cepat sobek. Kecuali kalau anda gunting tentunya.

Minggu ini , 2 Fabruari 2020 untuk pertama kalinya saya menggunakan tas itu. Ada kebanggan walaupun harganya murah. Bangga karena saya sudah berusaha untuk peduli. Peduli akan bahayanya sampah plastik, yang salah satu andilnya dari penggunaan kantong plastik saat belanja. Walaupun tidak seluruhnya. Minimal ada niat baik. Coba saja hitung bila yang belanja 100 orang, dan semuanya membawa kantong/tas belanja dari rumah, berarti ada pengurangan 100 kantong plastik. Padahal saya yakin yang belanja lebih dari itu.

Gimana mau coba ? Atau memang sudah melakukannya? Alhamdulillah