Atjih Koerniasih

Guru di SMP Negeri 1 Cipanas. Sebagai guru mata pelajaran IPS. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Ini Berat, 'Cu'.

Rindu Ini Berat, 'Cu'.

Tantangan Hari ke -5

#TantanganGurusiana

Minggu pagi  ini rumah terasa sepi. Tak terdengar suara di pintu  "Assalamualaikum!"  dan dilanjut "Mbah Kung!", dengan lantang dan sedikit cadel. Khas suara  masih balita. Karena sang empunya suara sedang tak di sini. Dibawa orangtuanya menemui neneknya yang akan umroh. 

"Cucu". Ya dialah sang empunya suara. Cucu ke dua dari anak pertama yang kebetulan rumahnya di depan rumah saya (baca Mbah Uti dan Mbah Kung).  Biasanya setiap pagi sebelum matahari benar-benar keluar dari peraduannya "Dede", demikian cucu saya dipanggil datang dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam dan memanggil manggil Mbah Kung nya. 

Dia datang sekedar menemui mbahnya, dan kemudian kembali ke rumahnya. Kembali ke mbahnya, kembali lagi ke rumahnya. Bolak balik katena lokasi rumah yang tidak jauh hanya dipisah jalan yang cukup untuk satu mobil. 

Pagi ini, rasanya ada sesuatu yang hilang, dan rindu ini tiba -tiba saja muncul . Rindu suaranya, rindu coletahannya, dan rindu panggilannya,  dan mengajak saya membuka galeri Handphone. Saya cari fotonya, dan  mata saya tertuju pada salah satu fotonya. Foto saat Fahri demikian nama cucu saya, sekali waktu saya ajak ke sekolah. 

Hari itu sekolah sedang melaksanakan Ulangan Akhir Semester Ganjil hari ke tiga. . Bertepatan pengasuhmya sakit sedangkan bundanya mengantar kakaknya yang di TK  lomba Futsal di Cianjur. Karenanya terpaksa Dede saya bawa. Alhamdulillah nya saya tidak mengawas karena sebagai panitia sehingga ada waktu -waktu kosong. 

Alhamdulillah Dede bisa mandiri. Dia asyik bermain dengan mainannya yang sengaja dibekal. Untuk makan siang, tidak terganggu. Karena kebetulan yang biasa berjualan nasi di sekolah menu hari itu Sop. Saat UAS  jam ke dua,  dia makan ,  untungnya tidak sulit untuk menyuapinya. Sebuah bahagia menjalari. Saat dengan lahapnya dia makan. Sementara banyak anak seusianya sudah dijejali minum vitamin agar napsu makannya timbul. 

Kembali ke suasana Minggu pagi ini. Rumah terasa sepi. Kerinduan ini padanya semakin kuat. Akhirnya mengajak saya menulis tentangnya. Menulis di tantangan Gurusiana. Mengapa tidak, karena saya tahu, kalau ingin menulis, menulislsh.  Ide nya dari mana ? Dari hal sederhana pun bisa. Yang jelas tulisan ini pun lahir dari hal sederhana, kerinduan akan seorang Mbah Uti pada cucunya. 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aduh lupa mengode Mbah Uti, biar sama kita bertutur tentang cucu. Tapi bisa lain hari ya, Bu.Mbah Uti dengan si gantengNenek dengan sicantik

19 Jan
Balas

Aduh lupa mengode Mbah Uti, biar sama kita bertutur tentang cucu. Tapi bisa lain hari ya, Bu.Mbah Uti dengan si gantengNenek dengan sicantik

19 Jan
Balas

Oh ibu juga sudah punya cucu ? Alhamdulillah.

19 Jan

Kangennya terobati takkala cucu rumahnya berhadapan.Sehat selalu ya mbah itu dan eyang kung

19 Jan
Balas

Makasih ibu Nur, doa yang sama untuk ibu dan cucu ibu tentunya Aamiin

19 Jan



search

New Post