Tantangan  Menulis  Hari  - 56

#TantanganGurusiana

Sosok yang satu ini,  tidak asing bagi saya. Beliau bukan hanya saya kenal di dunia maya (Sama-sama gurusianer), namun juga di kedinasan.  Beliau juga pernah menjadi pengawas pembina di sekolah di mana saya mengajar, sehingga saya sedikit banyak mengetahui sosok beliau terutama kiprahnya dalam dunia pendidikan khususnya di kabupaten Cianjur,  selain Literasi. Oleh karenanya saya mungkin tidak hanya memaparkan sosok beliau di dunia literasi saja,  namun juga menyangkut kiprahnya dalam kedinasan,  tentunya sepanjang yang saya ketahui. 

Saya mulai mengenal beliau untuk aertama kali saat saya mengantar rekan kerja yang ditugaskan menjadi kepala sekolah di sebuah daerah yang kalau kita kesana melalui liku liku jalan ysmg memacu andrenslin.  Cijati, sebush daerah di Cianjur Selatan. 

Saya ingat betul waktu itu, saat beliau memberikan sambutan atas kedatangan  sekaligus serah terima jabatan dirinya dengan rekan saya tersebut.  Yang muncul dalam batin saya " Subhanallah,  hebat benar wanita ini,  rela jauh dari keluarga dan mau ditempatkan di daerah dengan sarana transfortasi mobil yang masih jarang (waktu itu sekitar tahun 2010)  jadi terkadang naik ojeg.

Bukan masalah ojegnya yang membuat diri geleng kepala,  karena saya juga sering menggunakan sarana tersebut.  Namun jalannya itu,  bukan 'jalan biasa' menurut saya yang kurang memiliki nyali.  Tapi berhubung tanggung jawab dan amanah,  beliau lakoni menjadi kepala sekolah di daerah yang terpencil jauh dari keramaian. 

Kali ke dua,  (entah beliau ingat atau tidak)  saat beliau sudah berpindah tugas menjadi kepala sekolah di Cugeng 3. Waktu itu sebagai persiapan menghadapi gurpres,,  saya disarankan untuk menemui beliau.  Untuk apa?  Untuk meminta saran,  dan ilmu tentang pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pinsil yang dipegangnya mencoret beberapa kata yang  terdapat pada judul PTK saya.

Waktu itu kami belum akrab benar,  namun naluri untuk memotivasi dan menginspirasilah tentunya yang mendorong beliau untuk memberikan ilmu yang beliau miliki.  Saya ingat betul yang beliau katakan saat itu, yang intinya guru itu kalau ke kelas bawa kamera ( 2010 kamera Hp belum familer) sehingga saat pembuatan PTK guru tidak lagi kesulitan  masalah pendokumentasian pelaksanaan pembelajaran.

Kali ketga, ini yang kemudian saya dengan beliau lebih intens untuk bertemu.  Saat Beliau menggerakan dan memotivasi lebih kurang sebelas guru SMP Negeti 1 Cipanas termasuk saya,  untuk membuat PTK dalam rangka kenaikan golongan ke 4B (waktu itu untuk naik golongan 4b harus ke pusat)  Caranya demgan mengadakan pelatihan.

Pelatihannya benar -benar pelatihan yang bukan satu atau dua hari selesai.  Tetapi pelatihan yang terprogram dan terjadwal. Mulai dari proposal sampai menjadi PTK utuh dan siap di ajukan untuk kenaikan golongan.  Beliau sendiri yang menghibungi ahl nya yaitu bapak Muslih Widyaiswara dari LPMP yang sekarang menjadi ke tua LPMP di Aceh. Dan beliau juga mengoreksi hasil PTK saya dan rekan rekan.  Hasilnya,  tidak tanggung tanggung sebelas orang lulus naik golongan ke 4b.Sebuah prestasi yang membanggakan bagi guru khususnya, dan bagi sekolah pada umumnya.  Bagi sekolsh itu menjadi sebuah prestasi dan angka kredit.  Mengingat saat itu di tahun 2010/2011  untuk naik ke golongan 4 b tidaklah mudah berhubung harus ke pusat. 

Prestasi itu berulang kembali,  sosok Beliau kembali menjadi motor penggerak yang memacu semangat rekan -rekan saya bangun dan bangun memperjuangkan kenaikan golongan.  Saya ingat betul yang beliau katakan "untuk kenaikan golongan itu tugas kita,  kalau bukan kita yang menghargai kerja kita,  siapa lagi.  Ini bukan tugas TU tapi kita sendiri yang harus memperjuangkannya." dan psrjuangan telah menunjukan ke sepuluh teman saya menyusul untuk naik golongan 4b.  Lagi lagi ada peran dingin beliau yang mampu memotivasi teman teman yang tadinya merasa nyaman di zona 4A

Beliau pembelajar sejati.  Saya mengetahui itu saat kami sama-sama mengikuti Program Aksekerasi Mutu Sekolah (PAMS) dan sekolah Model binaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan). Beliau sebagai unsur dari pengawas dan saya sebagai unsur guru. Konsennya terhadap kemajuan pendidikan betul -betul beliau tunjukan dengan begitu seriusnya menjalankan program tersebut di sekolah yang menjadi tsnggung jawabnya. Beliau juga pernah berujar saat Workshop PAMS yang intinya sayang kalau kita tidak serius menjalankan program tersebut.  Karena biaya yang sudah dikeluarkan. Ucapannya terontar tentunya dari Sebuah sikap tanggung jawab dan itu tanpa beliau sadari telah menjadi insfirasi untuk saya. 

Kiprahnya di dunia literasi saya ketshui berawal di tahun 2014. Waktu itu Komunitas Sejuta Guru Nge blog mengadakan pelatihan dengan SMP Negeri 1 Cipanas sebagai fasilitatornya. Beliau mengetahui kalau ada pelatihan itu, tidak saya duga beliau ingin hadir.  Sebagai tuan rumah,  saya bahagia.  Karena kehadiran beliau , saya merasa seperti mendapat dukungan dari ke dinasan.  Walaupun beliau hadir atas nama pribadi.  Saya pun saat itu,  tidak menyangka kalau beliau di kemudian hari begitu seriusnya menggelugi dunia literasi. Terbukti kemudian berbagai pelatihan berbayar beliau ikuti.  Mulai dari Tescher Writing Camp, Sagusabu,  publick Speaking dan dan lainnya.  Pembelajar sejati betul betul telah dicontohkan. Pembelajar sejati telah menjadikan beliau melesat jauh. Keilmuan telah menjadikan beliau untuk ada di antara kita untuk menjadi motivator,  untuk memberikan inspirafif dan melalui tulisan -tulisan beliau tanpa ada kesan menggurui. 

Siapa yang saya sebut beliau pada tulisan saya ini?. Beliaulah IBU Hj NURAENI yang juga memiliki nama di dunia maya sebagai NURAENI PASTI BISA Sosok pembajar sejati,  sosok pekerja totalitas tanpa batas.  Dan rasanya saya tidak berlebihan kalau saya katakan sebagai PENGAWAS dan PENDIDIK  PENGGERAK yang Memliki i kekuatan luar biasa dalam menjalankan tugasnya karena prisipnya LELAH MENJADI LILLAH seperti judul bukunya yamg bercovet warna umgu dan tak salab kalau kemudian beliau menjadi PENGAWAS Terbaik  Nasional.