Tantangan Menulis Hari Ke-- 27

#TantanganGurusiana



Sebuah keniscayaan bahwa sebuah lembaga apapun itu kini harus mulai menggunakan internet dalam mempermudah berbagai aktivitas maupun dalam penyimpanan berkas Begitu juga dalam institusi pendidikan..mau tidak mau, siap atau tidak siap maka pemanfaatan internet sudah harus benar - benar diupayakan dan diberdayakan kalau tidak mau tergilas oleh pesatnya perubahan zaman.

Penggunaan internet dalam institusi pendidikan bisa diambil contoh seperti penggunaan finger print untuk absen, penerimaan siswa baru, dapodik, pengisian instrumen Penjaminan Mutu Pendidikan, Ujian Nasional Berbasis Komputer, dain sebagainya.

SMP Negeri 1 Cipanas sebagai sebuah institusi pendidikan yang memiliki sejarah pernah menjadi sekolah Binaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) dalam Program Akselerasi Mutu Sekolah (PAMS) kemudian dilanjut dengan PAMS berwawasan internasional, Sekolah Model, sekolah rujukan. Terakhir yang baru saja berlalu sebagai sekolah pusat belajar dalam Program PKB dalam Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berupaya selalu untuk menyesuaikan dengan perkembangan tekhnologi tepatnya dalam penggunaan internet.

Penggunaan internet tersebut sebagai contoh dalam Penerimaan Peserta Didik Baru yang berbasis online, e-raport, pengisian instrumen PMP, laporan BOS, UNBK.

Penggunaan internet dalam penilaian online pun pernah dilaksanakan. Sekitar tahun 2016. Penilaian online pelaksanaannya pada saat ulangan Semester yang dilaksanakan secara gebyar. Dengan penggunaan e -learning sekolah. Namun kemudian terhenti hingga awal tahun 2020.

Di tahun ini 2020, sekolah mulai berencana untuk mengupayakan kembali penilaian berbasis online. Walaupun sebenarnya ada beberapa guru yang berinisiatif sendiri sudah melaksanakannya melalui pelayanan google yaitu google classroom.

Rencana tersebut dimulai dengan mengadakan kembali pelatihan penilaian berbasis online. Pak Jaimin sebagai kepala sekolah baru mengharapkan adanya pemanfaatan internet dalam penilaian pendidikan. Dengan kata lain penilaian berbasis online.

Pelatihan tersebut menggunakan aplikasi Qualitiva.id. Maka, Jumat tanggal 7 Januari 2020 kurang lebih 50 guru hadir mengikuti pelatihan. Waktunya, setelah sholat Jumat. Untuk tahap awal peserta pelatihan membuat soal rata rata lima.

Seperti aplikasi penilaian lainnya, aplikasi ini diawali guru mendaftar sebagai pengguna sebagai guru. Pendaftaran menggunakan email, dan untuk masuk selain email juga pasword. Ketika sudah masuk peserta diberikan pilihan dalam pembuatan soal. Pilihan ganda, multiple choice, jawaban singkat dan lainnya Setelah selesai pembuatan soal, peserta meminta kepada operator Qualitiva.id untuk meng-aktifkannya. Setelah aktif maka soal dapat di share melalui WA kepada siswa.

Sekitar pukul setengah empat seluruh peserta dapat menyelesaikan pelatihan dengan pembuatan soal. Semoga saja rencana untuk gebyar penilaian berbasis komputer ini (penilaian online) dapat terwujud. Insya Allah.