Tantangan Menulis Hari Ke-42

#TantanganGurusiana

Munif Chatib dalam bukunya Gurunya manusia menulis bahwa "Dihadapan Gurunya Manusia, Setiap Anak Adalah Juara." seperti senyum misalnya. Tetapi terkadang kita sebagai guru luput untuk mengapresiasinya. Di benak kita seorang siswa dikatakan juara adalah yang jika ulangannya memiliki nilai jauh di atas KKM.

Atau terkadang kita luput untuk melihat hal -hal positif dari siswa, jika siswa memiliki riwayat sering melakukan yang di mata kita melanggar aturan. Sehingga label negatif tersadang pada diri siswa tersebut. Padahal sebenarnya ada hal positif tentunya ada pada mereka.

Mengapa tidak kita balik pandangan tersebut, bahwa mereka cerdas, cerdas dengan keunikannya. Cerdas sesuai dengan cirinya masing -masing.

Tidak ada salahnya kalau saat kita mengajar, sekecil apapun kebaikan yang mereka lakukan, kita apresiasi mereka. Kita puji mereka. Seperti halnya kita menegur mereka di saat mereka melakukan pelanggaran.

Banyak hal yang bisa kita apresiasi. Saat mereka mengambilkan pulpen kita yang jatuh. Mau menghapus whiteboard tanpa kita suruh, mau menjadi girigent menyanyikan lagu Indonesia Raya di jam pertama saat teman -temannya saling lempar tanggung jawab. Mau membawakan buku tugas anggota kelas ke kantor. Mau berbagi pulsa saat pembelajaran menggunakan jaringan internet dia ada sementara temannya tidak ada kuota (tetring istilahnya) dan banyak lagi.

Tulisan saya ini sebenarnya untuk mengingatkan diri sendiri. Bahwa di dalam pembelajaran ada yang namanya sangsi dan ada pula reward atau hadiah. Untuk sangsi tentunya yang mendidik.

Tetapi terkadang yang sering terlupakan memberikan reward terhadap hal -hal positif yang di mata saya, saya anggap sepele. Bagaimana dengan anda? .

Cipanas , 25 Februari 2020