Atjih Koerniasih

Guru di SMP Negeri 1 Cipanas. Sebagai guru mata pelajaran IPS. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SMP negeri 1 Cipanas. (Sumber Foto: Enung Nuraeni)

"ADA APA KAMU TERLAMBAT, NAK?"

Tantangan Menulis Hari Ke-30

#TantanganGurusiana

Aku baru saja masuk kelas dan hendak duduk di kursi guru, saat mataku melihat kantong plastik hitam besar di atas mejanya. Aku jelas melihatnya karena dia duduk tepat di depan meja guru.

Penasaran aku bertanya "Itu kantong plastik apa besar Dea (bukan nama sebenarnya)?" Tanyaku

Mendapatkan pertanyaan itu dia langsung mengambil kantong plastik dari mejanya

"Ini untuk ibu" katanya sambil maju mendekatiku dan menyerahkan kantong plastik.

"Lo, ko untuk ibu?" Aku balik bertanya penuh keheranan

"Iya untuk ibu, dari mama " jelasnya lagi. Aku tidak lagi bertanya. Aku terima kantong plastik itu. Sambil tak lupa kuucapkan terima kasih dan dan menyampaikan salam untuk mamanya.

Pikiranku terus menerawang dan bertanya -tanya. Mengapa anak itu memberi kantong plastik yang ternyata penuh sayuran. Aku bukan wali kelasnya, mamanya juga bukan temanku. Pikiran ku terus bertanya, dan menerawang. Apakah karena kejadian pertemuan yang lalu ?

Pagi itu aku ada jam di kelasnya. Beberapa saat setelah berdoa, dia masuk. Tidak biasanya dia terlambat.

"Ada apa kamu terlambat,?".

Dia tidak menjawab pertanyaanku. Tetapi matanya berurai air mata. Keluar Isak tangis kecil dari mutnya. Sambil wajahnya dia tutup dengan kedua telapak tangannya. "Anak ini, pasti ada sesuatu, ' pikirku.

Aku tak lagi bertanya. Aku berdiri mendekatinya. Aku peluk dia. Biar dia mendapatkan sandaran kepalanya di dadaku. Mendapatkan pelukan, tangisnya agak lebih keras walaupun cukup aku yang mendengarnya. Aku biarkan dia menangis, aku tak bertanya apapun. Sambil akhirnya keluar dari mulutnya.

"Kenapa aku begini?' sebuah pertanyaan

Yang tak perlu jawaban. Perkiraan ku, dia malu terlambat. Karena memang dia tak biasa terlambat. Di kelasnya juga aktif. Entah dugaanku salah atau benar, yang penting aku ingin memberikan kenyamanan pada dirinya dengan memeluknya.

Pertanyaan ku ada apa dia terlambat tidak mendapatkan jawabannya. Karena aku tidak terus mendesak. Dia masih menangis walau tinggal isak kecil, saat kusuruh untuk duduk di kursinya. Aku melanjutkan pelajaran, pertanyaan yang tidak terjawab tidak penting untuk ku. Yang penting aku telah berusaha untuk memberikan kenyamanan pada dirinya, dengan harapan ada sebuah dampak untuknya. Memberikan pelayanan pada siswa tidak harus selalu dengan ucapan atau nasehat, bicara dengan hati pun bisa terkena dan menyentuh pada siswa.

"Apakah karena itu, hari ini dia memberikan kantong plastik besar berisi sayuran segar?" Sebuah dugaan yang entah benar entah tidak. Hanya dia dan Allah yang tahu, dan aku tidak berusaha mencari tahu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren... Lanjutkan perjuangan menuju emas.

13 Feb
Balas

Siap, Pak Komandan Makasih pak Ihsan sudah datang di akun saya ini. Alhamdulillah dan sesuatu banget

13 Feb

Alhamdulillah, siap komandan.Pak Ihsan

13 Feb
Balas

Ditunggu cerita olahan sayurnya, Bu.

14 Feb
Balas

Ooh dijadikan lalapan Bu Irmayulis makasih ya kunjungannya.

14 Feb

Kasih kembali

15 Feb



search

New Post