Siswa Istimewa
Selasa, 7 November 2023. Jam menunjukkan 06.45. Seorang guru perempuan sedang duduk dibangku kayu hijau yang terletak di depan teras kelas. Bu Maria, seperti itu murid - murid akrab memanggilnya. Bu Maria sedang mengamati lingkungan sekitar, melihat lalu lalang anak-anak yang sedang menuju kelasnya, dengan berbagai bed kelas dari kelas 1 sampai 6. Melihat setiap ekspresi yang dipancarkan oleh murid-muridnya. Tiba tiba, seorang murid dengan wajah polosnya datang menuju kelas 2C. Melepas sepatu yang dikenakannya, lalu menaruhnya di rak sepatu. Bu Maria memanggil nama anak itu "Bara.." namun hanya ditoleh saja. Lalu begitu saja melewati bu Maria. Yah... Bara adalah anak kelas 2C, yang hampir satu sekolah mengenalnya karena keberanian dengan nakalnya. Dia masih belum bisa mengikuti aturan yang ada. Egonya begitu besar. Tanggung jawab dan kedisplinannya kurang. Suka usil dan ringan tangan. Bel masuk berbunyi, tandanya semua anak harus berbaris dengan tertib. Membaca doa masuk kelas, membaca Pancasila dan menyanyikan lagu nasional atau daerah. Namun berbeda dengan Bara, dia masih duduk dikursi depan kelas dengan tatapan kosong. Bu maria memintanya untuk berdiri. Dengan gerakan yang lambat Bara pun berdiri, namun hanya sebentar saja dia duduk kembali. Satu persatu siswa masuk ke dalam kelas, duduk bersila di lantai kemudian membentuk lingkatan besar. Doa sebelum belajar dipersiap oleh pemimpin yang bertugas, dibacanya, dilanjutkan dengan murojaah dan sholat duha. Biasanya disaat sholat duha, Bara tidak pernah mau sholat berjamaah. Dia memilih sholat sendirian dan dia lipat gandakan sendiri sebagai konsekuensinya. Namun sholatnya begitu cepaf tanpa memperhatikan bacaannya, sekalipun ditegur bu Maria, tetap saja tidak didengar olehnya. Namun pada sholat duha hari ini Bara sudah ikut sholat duha berjamaah. Tanpa mengganggu teman disampingnya pula. Ah.. betapa leganya dan betapa bersyukurnya bu Maria ketika melihat muridnya yanh paling ..... sudah mulai ada perkembangan dengan sikapnya.
Gerakan sholat sudah sampai pada sujud rokaat kedua, namun ternyata Bara tetap sujud meski imam sudah ucapkan Allahu Akbar untuk duduk diantata dua sujud. Bu Maria memanggil "Bara..." dengan tujuan Bara mengikuti gerakan sholat sesuai dengan imamnya, namun tidak ada respon dari Bara sampai selesai sholat dan selesai membaca doa sesudah sholat Duha. Ah, coba bayangkan saja, bagaimana perasaan bu Maria sebagai wali kelas seorang Bara???
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar