Aku dapat undangan untuk mengikuti suatu acara. Acara itu di laksanakan pada sebuah gedung. Dengan rasa gembira ku langkanhkan kakiku menuju pesawatku. Denganpenuh semangat ku naiki pesawatku, ku nyalakan mesinnya, siap untuk tinggal landas. Pesawtku ku terbangkan menuju lokasi acara. Sesampainya aku di tempat tujuan, dengan mengucapkan Alhamdulillaah ku parkir pesawatku di tempat yang di sediakan.Ku masuki gedungnya, karena acaranya di lantai 3, ku naiki tangganya menuju ruang yang di maksud.

Pas sesampainya pada anak tangga terakhir, aku di stop oleh panitia (pengurus). Dan aku di minta kesediaan untuk menjadi MCnya. Aku kurang setuju karena pakaianku rasanya kurang cocok. Sebab aku memakai pakaian olahraga, jadi rasanya kurang etis dan kurang pas. Karea acara itu di hadiri oleh bapak kepala daerah yaitu bapak walikota.

Karena itu aku menghadap panitia pelaksana (pengurus) agar MC di ganti. Alhamdulillaah bersyukur kepada Allah swt. itu dikabulkan, dan lega tasanya hati ini. Namun aku di minta untuk membaca do'a, akupun menyatakan kesiapanku. Aku siapkanlah itu semua agar nanti tidak memalukan.

Acarapun dimulai, satu persatu acara dilaksanakan. Sampailah akhirnya pada acara pembacaan doa. Ku siapkan diriku, ku tenangkan hatiku, karena deg degan jantungku sungguh kuat. Sebelum terpanggil namanya sesak didadaku pun terasa hilang dan aman.

Subhaanallaah..., setelah semua siap ternyata yang terpanggil bukanlah nama kita. Ada sedikit rasa kecewa dihati. Akhirnya akupun menyadari bahwa ini semua tentu sudah diatur oleh yang Maha Kuasa yaitu Allah swt. Dengan beristighfar yang berulang ulang (Astaghfirullaah). Ku usap dadaku, dalam rangka menyabarkan diri. Agar aku bisa menerima dengan lapang dada dan senang hati.

Berarti inilah yang terbaik menurut Allah swt. Akhirnya ku baca "Alhamdulillaah" dalam hati, ku sambut dengan senyum bahagia.

"Tulislah apa yang anda rasa, karena dengan menulis apa yang dirasa perasaan menjadi lega"