Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah ibn ‘Abbas, Rasulullah bersabda:

"مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ" -يَعْنِي عَشَرَ ذِي الْحِجَّةِ -قَالُوا: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: "وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ"

Tiada suatu hari pun yang amal saleh lebih disukai oleh Allah padanya selain dari hari-hari ini. Yakni sepuluh hari pertama dari Bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah?" Rasulullah Saw. menjawab: Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah, terkecuali seseorang yang keluar dengan membawa hartanya untuk berjihad di jalan Allah, kemudian tidak pulang selain dari namanya saja.

Syair Menyambut Idul Adha

Oleh As P'na

*

Bulan Dzulhijjah bulan berkurban

Tiada terlengkap jika terbeban

Puasa Arafah baik membaban

Banyak pahala ada diemban

*

Puasa Arafah Hari Sembilan

Disuka Allah sebagai panggilan

Terhapus dosa berkah amalan

Menjadi rahmat sebagai bekalan

*

Allah memanggil orang yang mampu

Dengan berkurban dapat menumpu

Mengambil peran sebagai pengampu

Yang kurang mampu dapat diempu

*

Ingatlah wahai para dermawan

Banyak saudara lain merawan

Ini masanya jadi tempawan

Berbagi kasih meski hartawan

*

Orang berkurban mengharap rida

Dari Ilahi laksana ibtida

Dengan puasa jadi berida

Pahala menghujan bagai lirida

*

Semoga umur dipanjang Allah

Terhindar dari segala masalah

Berkah didulang jadi wasilah

Catatan diri laksana risalah

*

Resapi makna berkurban diri

Bermawas diri welas hampiri

Ego yang ada mari tabiri

Kikis perlahan berlupa diri

*

Janganlah alpa berbuat baik

Meskipun diri bukan malaik

Syairpun jauh terkata laik

Setidaknya ungkap hal-hal hakaik

*

Pontianak, 19 Juli 2021

19.00 Wib

#342

*